Nama Dhiauddin menjadi perbincangan setelah videonya mengumandangkan azan dengan suara merdu sehingga membuat juri menangis viral di media sosial. Dhiauddin adalah pria Aceh yang tengah melanjutkan S3 di Malaysia. Seperti apa sosoknya?
Dhiauddin merupakan anak dari Tgk Nazaruddin Basyah dan Nurwahidah yang berdomisili di Desa Peunaga Paya, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Sang ayah merupakan qari nasional dari Aceh Barat.
Bakat sang ayah itulah disebut mengalir dalam tubuh Dhiauddin. Sebelum tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, keluarga ini tinggal di Gampong Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhiauddin diketahui lahir pada tahun 1989. Dia menamatkan pendidikan dasar di SD Peunaga, kemudian melanjutkan MTsN Model Meulaboh dan SMA di Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB).
Setelah lulus, Dhiauddin melanjutkan sarjana di Kairo, Mesir dan S2 di Malaysia. Saat ini, Dhiauddin disebut tengah melanjutkan program doktoral di Universitas Malaysia.
Ayah kandung Dhiauddin, Nazaruddin menjelaskan, sang buah hati mendaftarkan lomba secara daring dengan mengirimkan rekaman azan ke panitia. Setelah melalui penilaian, dia dinyatakan lolos sehingga ikut berkompetisi dengan peserta dari sejumlah negara lain.
"Semula ia mengatakan kepada saya keikutsertaan nya pada kontes itu hanya sekedar coba-coba dan tidak berharap banyak. Ternyata, Alhamdulillah mendapat panggilan untuk tahapan selanjutnya. Jujur, saya tidak berpikir anak saya itu akan lolos ke final. Kini ia sudah masuk 4 besar dan akan tampil lagi pada 17 Ramadhan nanti," kata Nazar, Rabu (5/4/2023).
Dia berharap anaknya dapat menjuarai ajang internasional tersebut. Selain itu, Dhiauddin juga berharap sang buah hati dapat menyelesaikan S3 dan kemudian mengabdi di kampung halamannya.
"Kita doakan saja, semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk Dhiauddin dalam mengikuti perlombaan azan tingkat internasional ini," jelasnya.
Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Deri Darmawan, mengatakan, Dhiauddin memiliki suara merdu sejak di bangku sekolah. Dia juga disebut pernah diminta menjadi imam di masjid tersebut saat berada di kampung halamannya.
"Beliau memang qori, sering azan bersuara merdu. Dia adik leting saya di sekolah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) di Aceh Besar," kata Deri saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/4).
Diketahui, video memperlihatkan seorang pria tengah mengumandangkan azan pada ajang lomba azan di Arab Saudi viral di media sosial. Suara merdu pria asal Aceh itu membuat salah satu juri menangis.
Video Dhiauddin tengah mengumandangkan azan ikut diunggah di akun media sosial 'Otr Elkalam'. Dalam unggahan juga disebutkan salah satu dewan juri Syeikh Bahloul meneteskan air mata mendengar suara merdu Dhiyauddin.
(agse/nkm)