Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut menyebutkan pembelian BBM subsidi jenis solar dan Pertalite di Aceh wajib menggunakan QR Code. Namun ada dua daerah yang tidak berlaku aturan itu yakni Simeulue dan Sabang.
"Di Pulau Simeulue dan Sabang tidak diterapkan QR Code Subsidi Tepat karena wilayahnya kecil dan termasuk pulau 3T," kata Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).
Kedua daerah itu tidak diterapkan QR Code karena termasuk pulau Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Populasi mobil di sana juga disebut tidak terlalu banyak dibanding wilayah lain.
Menurut Satria, hingga 28 Maret lalu jumlah pendaftar yang sudah memiliki QR Code Subsidi Tepat di Aceh sebanyak 236.977 kendaraan. Jumlah itu terdiri dari 147.305 kendaraan konsumen Pertalite dan 89.672 kendaraan konsumen Biosolar.
"Dari data kami, total pendaftar yang telah meregistrasikan kendaraannya dan mendapatkan QR Code Subsidi Tepat sebanyak 236.977 kendaraan di Aceh. Terima kasih atas sambutan baik dari masyarakat Aceh yang telah mendukung dan melakukan registrasi Program Subsidi Tepat," jelasnya.
Dia menjelaskan, transaksi pembelian Biosolar pada Maret mencapai lebih kurang 144.146 dan 152.460 transaksi untuk pembelian Pertalite. Semua transaksi pembelian BBM subsidi telah menggunakan QR Code.
"Semua transaksinya itu 100 persen sudah menggunakan QR Code. Jika QR Code hilang, rusak atau dicuri maka masyarakat dapat melakukan reset QR Code. Tidak ada batasan reset QR Code," katanya.
Menurutnya, program subsidi tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Pertalite dan Solar. Lewat pendataan ini diharapkan penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih terpantau dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan.
"Manfaat dari Program Subsidi Tepat ini, kita dapat memonitoring pergerakan transaksi Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Dengan pemberlakuan program ini, kita dapat memantau kondisi stok dan jumlah transaksi BBM subsidi di SPBU," ujarnya.
Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga wilayah Aceh, Arwin Agustri Nugraha menjelaskan, sejak penerapan QR Code Subsidi Tepat, konsumsi harian BBM jenis Biosolar mengalami penurunan. Stok BBM subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga dipastikan tercukupi dan aman.
"Konsumsi Biosolar pada Februari tahun ini lebih rendah bila dibandingkan dengan Desember tahun lalu. Dengan diterapkannya QR Code Subsidi Tepat, hampir tidak ada SPBU yang kritis stoknya karena jumlah stok selalu lebih besar dan menyesuaikan dari permintaan," kata Arwin.
(agse/nkm)