Wali Kota Medan Bobby Nasution mengajak Ustaz Hanan Attaki berkeliling aneka tenant kuliner di Ramadhan Fair Medan. Keduanya tampak tertarik dengan berbagai dagangan yang dijual oleh para pedagang.
Berdasarkan pantauan detikSumut, Jumat (31/3/2023) Bobby sempat berhenti di stan Kopi Pasir. Ia melihat pasir yang digunakan sebagai alat masak kopi.
"Terinspirasi dari mana ini? Rasanya sama enggak sama kopi lainnya," tanya Bobby kepada pemilik tenant Kopi Pasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Turki pak, kalau rasa sama saja tapi dari cara penyajiannya yang beda," jawab pemilik tenant tersebut.
Selain Kopi Pasir, Bobby juga sempat singgah ke Mendoan yang menjual aneka tempe mendoan. Ia pun sempat bertanya terkait penyewaan tenant.
"Ini tenantnya gratis atau bayar?," tanya Bobby kembali kepada pedagang.
"Gratis pak," ucap pedagang Mendoan itu.
Bobby dan Ustaz Hanan Attaki tampak berkeliling melihat belasan stan yang dibuka sejak empat hari lalu. Ia menyebut aneka makanan di Ramadan Fair merupakan makanan multietnis di Kota Medan.
"Saya rasa yang hadir di sini itu masuk dari Medan The Kitchen of Asia jadi makanan hari-hari yang bisa ditemukan di kota Medan. Kita kumpulkan itu mulai dari masakan India Arabian hingga masakan khas dari Medan ada semua. jadi ini bukan hanya dari satu jenis tapi dari semua lapisan," kata Bobby.
Bobby juga menyinggung kreativitas para pemilik tenant, diantaranya Kopi Pasir dengan penyajian konsep yang menarik. Ia menilai para pengusaha muda di Medan punya ide yang kreatif.
"Kopi-kopi pasir itu ide-ide inovasi orang yang jualan memperkenalkan produknya inovasinya. Tadi dari cara membuatnya pakai pasir dari mana nih idenya, katanya dari Turki. Silahkan saja untuk anak-anak kita inovasi ide itu tidak harus betul-betul dan benar-benar lahir dari kita. Kita lihat, kita bawa ke sini itu juga bisa menjadi ide yang menarik," pungkasnya.
Sementara itu, Ustaz Hanan Attaki juga turut memuji konsep Ramadhan Fair yang dihadirkan tepat di sebelah Masjid Raya Al-Mashun.
"Pengambilan tempatnya itu luar biasa, dia sengaja memilih tempat dekat mesjid supaya nuansa, religi dan islaminya itu terasa. Mau buka puasa siang hari enggak enak sebelah mesjid. Jadi itu bagus banget buat syiar, buat dakwah," ucap Hanan Attaki.
(afb/afb)