Semangat Penyandang Tunanetra di Medan Membaca Al-Qur'an Saat Ramadan

Semangat Penyandang Tunanetra di Medan Membaca Al-Qur'an Saat Ramadan

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Jumat, 31 Mar 2023 07:30 WIB
Penyandang tunanetra di Pertuni Sumut membaca Al-Quran. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)
Penyandang tunanetra di Pertuni Sumut membaca Al-Qur'an. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)
Medan -

Memiliki keterbatasan pandangan tidak mengurangi semangat para penyandang tunanetra di Medan untuk beribadah saat bulan Ramadan. Seperti yang dilakukan para tunatera di Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Sumatera Utara (Sumut).

Bulan Ramadan dijadikan para penyandang tunanetra ini sebagai tempat mencari pahala lebih bagi mereka. Amatan detikSumut, para penyandang tunanetra di Pertuni Sumut terlihat semangat dalam membaca Al-Qur'an bersama-sama. Terlihat juga tangan mereka dengan lincah menyentuh setiap bintik-bintik Al-Qur'an Braile.

Khairul yang bertugas sebagai Biro Agama Islam di Pertuni Sumut mengatakan, kegiatan membaca Al-Qur'an Braile ini dilakukan setiap hari Kamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tadarus khususnya gak ada, cuman kalau setiap hari Kamis Ramadan kami adakan pengajian, pengajian itu seperti tadarus juga sebenarnya," kata Khairul, Kamis (30/3/2023).

Penyandang tunanetra di Pertuni Sumut membaca Al-Qur'an. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut)Penyandang tunanetra di Pertuni Sumut membaca Al-Qur'an. (Farid Achyadi Siregar/detikSumut) Foto: Farid Achyadi Siregar/detikSumut

Kata Khairul, seluruh kegiatan yang dilakukan ibadah saat bulan Ramadan di gedung DPD Pertuni Sumut, Jalan Sampul, Kecamatan Medan Petisah dikerjakan oleh seluruh penyandang tunanetra.

ADVERTISEMENT

"Saat Ramadan di sini ada buka puasa bersama, tarawih, kemudian tausiah, mengaji bersama dan ibadah-ibadah lainnya. Semua kegiatan itu dilakukan oleh orang yang menyandang tunanetra juga, yang mengajar ngaji, dan yang memberikan tausiah," ujarnya.

Namun, pria penyandang tunanetra berusia 70 tahun itu juga mengeluhkan ada beberapa Al-Qur'an Braile yang sudah mulai tidak bisa digunakan. Sehingga, saat para penyandang tunanetra membaca Al-Qur'an, mereka mengalami sedikit kesulitan.

"Kalau Al-Qur'an sebenarnya lengkap, tapi demikian kita perlu cadangan. Seperti titik-titik itu kan, terbuat dari kertas dan rusak, dan ada kadang-kadang gak bisa dibaca. Sehabis Ramadan ini kami akan milih yang bisa dibaca lagi yang gak ada timbulnya akan kita musnahkan," tuturnya.

Seorang penyandang tunanetra bernama Burhanuddin juga mengatakan, dirinya bersyukur bisa diberi pelajaran untuk membaca Al-Qur'an Braile. Burhanuddin berharap kepada pemerintah agar diberikan Al-Qur'an Braile terbaru.

"Di sini kami belajar untuk membaca Al-Qur'an, kemudian saat ini yang jadi hambatan adalah ada beberapa Al-Qur'an yang udah sulit untuk dipakai. Harapannya adalah donatur dari pemerintah yang bisa kasih baru sama kami di sini," pungkasnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads