Keinginan Bobby Agar Warga Medan Tak Dipungli hingga Naikkan TPP ASN

Round Up

Keinginan Bobby Agar Warga Medan Tak Dipungli hingga Naikkan TPP ASN

Nizar Aldi - detikSumut
Kamis, 30 Mar 2023 06:00 WIB
Bobby Nasution tertawa menanggapi jawaban Ketua DPRD Medan (Foto: Istimewa)
Wali Kota Medan Bobby Nasutio. (Foto: Istimewa)
Medan -

Wali Kota Medan Bobby Nasution tak ingin warganya menjadi korban pungli seperti Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief. Salah satu caranya adalah menaikkan nilai tambahan penghasilan pegawai (TPP) ASN.

Heboh soal pungli berawal dari pengakuan Amir. Dia mengaku dipalak Rp 20 Ribu saat mengurus surat kematian ibunya.

"Pokoknya jangankan direktur KPK, seluruh masyarakat Kota Medan nggak boleh dipungli," kata Bobby Nasution usai membuka Ramadhan Fair XVII tahun 2023 di Medan, Selasa (28/3/2023) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobby mengaku telah menekankan kepada jajarannya agar tidak melakukan pungli. Ia memberikan contoh, jika kegiatan Ramadhan Fair yang sedang berlangsung juga tidak dibolehkan ada pungli, karena sudah dibiayai oleh APBD.

"Pokoknya yang kita tekankan ke seluruh jajaran Pemkot Medan tidak ada pungli, termasuk kegiatan Ramadhan Fair ini, kita tekankan betul karena kegiatan ini dibiayai oleh APBD," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan pengakuan para pelaku UMKM yang ikut meramaikan Ramadhan Fair tersebut, mereka tidak ada dipungut biaya sewa selama kegiatan.

Kemudian Bobby kembali menegaskan bahwa masyarakat Kota Medan dan yang pendatang, tidak boleh dipungli. Hal itu terus ia tekankan ke jajarannya.

"Jadi bukan hanya seluruh masyarakat Kota Medan, yang datang ke Kota Medan (tidak boleh dipungli), harapan kita dari aparat kami, kami tekankan terus jangan ada pungli," tutupnya.

Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief menceritakan peristiwa dirinya dipungli itu terjadi tahun 2021 lalu, sayangnya Arif tidak menjelaskan secara rinci lurah mana yang melakukan pungli. Hanya saja dia mengaku kena pungli saat mengurus surat kematian setelah tiga hari ibunya dikebumikan.

"Tahun lalu, saya pulang kampung, kampung saya di Medan, tahun lalu, 1,5 tahun lalu, 2021, ibu saya meninggal di Medan, pulang kampung lah saya, hari ketiga setelah pemakaman saya mau urus surat keterangan kematian, ke lurah, lurah Kota Medan," katanya dilansir detikNews, Senin (27/3/2023).

Saat sampai di kantor lurah sekitar pukul 11.00 WIB, meskipun sudah siang, ia hanya menemukan dua orang pegawai di kantor tersebut. Amir pun menyampaikan niatan untuk mengurus surat kematian ibunya tersebut, namun dia diminta oleh pegawai untuk menunggu lurah datang ke kantor.

Pegawai yang juru ketik di kantor lurah itu, tidak mengetahui pasti kapan lurah berjenis kelamin perempuan tersebut tiba di kantor. Setelah empat jam menunggu, lurah tersebut tiba di kantor lurah.

"Dia lihat saya bilang 'ada mau urus apa bang?', Adik saya jelasin 'saya mau urus surat kematian', oh ya cepet aja tuh tanda tangan, 5 menit jadi tanda tangan. Adik saya lalu beranjak dari kursi, baru setengah beranjak bu lurah langsung teriak 'bang kok gitu aja bang?," ucapnya.

Dia pun tahu maksud arah pembicaraan lurah yakni uang. Kemudian dia bertanya ke wanita yang ada di kantor lurah itu.

Amir mengaku bertanya langsung kepada lurah tersebut. Lurah tersebut kemudian mengeluarkan angka Rp 20 ribu.

"Saya tanya 'berapa?', 'Rp 20 ribu'. Rp 20 ribu dari warganya yang sedang berduka, ngurus surat keterangan kematian bayar Rp 20 ribu, tahun 2021, 76 tahun RI merdeka, kita masih ngalamin itu, saya sendiri yang alamin, salah orang kali," tutur Amir.

Uang TPP ASN Dinaikkan Demi Cegah Pungli. Baca Halaman Berikutnya...

TPP ASN Dinaikkan untuk Cegah Pungli

Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Setda Kota Medan, Andi Mario mengaku belum tahu adanya persoalan tersebut. Kemudian ia mengatakan bahwa pungli tersebut masih berbentuk dugaan yang belum tentu kebenarannya.

"Ini kan masih dugaan, nggak tahu kita kan (betul atau tidak)," kata Andi Mario saat dihubungi detikSumut, Senin (27/3/2023).

Namun menurutnya, pengakuan Amir tersebut bisa jadi betul. Hanya saja karena tidak ada pengaduan secara resmi, maka pihaknya tidak tahu siapa sosok dan di mana lokasi kejadian.

"Tapi memang bisa jadi apa itu (betul), cuman kalau tidak ada yang mengadukan secara resmi, hanya cari-cari aja ya jawabannya pun hanya jawab-jawab aja nanti, jadi saling jawab aja nanti," ujarnya.

Mereka akan mencoba menyelusuri jika ada identitas terkait nama kelurahan atau lurah yang melakukan pungli tersebut. Sebab menurutnya, pihaknya tidak bisa asal tebak saja.

"Nanti kalau ada identitasnya, akan coba kita telusuri, nanti kalau kita nebak-nebak (tidak selesai)," ucapnya.

Kemudian, Andi menjelaskan bahwa saat ini tambahan penghasilan pegawai (TPP) lurah dan camat di Kota Medan sudah dinaikkan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution. Hal itu guna mencegah terjadinya pungli tersebut.

"Kita kan udah membilang kan dan pak wali secara apa sudah menaikan lagi nih TPP ya walaupun naiknya hanya Rp 1 juta per bulan kita sudah menyampaikan kepada seluruh lurah camat untuk tidak melakukan (pungli)," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Bobby Nasution soal Datangi KPK: Diundang untuk Koordinasi"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads