Presiden Joko Widodo melarang para pejabat pemerintah untuk melaksanakan buka bersama selama bulan Ramadan 2023. Wali Kota Medan Bobby Nasution mengikuti larangan tersebut dan mempersilahkan jika dilakukan oleh masyarakat biasa.
"Pak Presiden sudah jelas menyampaikan larangan buka puasa itu untuk para pejabat, para ASN," kata Bobby Nasution, Selasa (28/3/2023) malam.
Sebab, kata Bobby, larangan buka bersama itu muncul karena adanya perilaku pejabat yang menyakiti hati masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agar tidak kelihatan menunjukkan apa yang hari ini menyakiti hati masyarakat," ucapnya.
Meskipun demikian, Bobby mempersilahkan masyarakat jika ingin melakukan buka bersama bulan Ramadan ini. Karena larangan itu hanya untuk para pejabat pemerintah.
"Kalau saya rasa masyarakat, silahkan (melakukan buka bersama)," tutupnya.
Seperti diketahui, pernyataan Jokowi soal larangan buka bersama tersebut sempat membuat heboh masyarakat. Dilansir dari detikNews, Selasa (28/3/2023), larangan tentang buka puasa bersama pejabat itu sebelumnya tertuang dalam surat Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 perihal arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama.
Surat tersebut diteken Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada 21 Maret 2023. Surat arahan itu ditujukan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan kepala badan/lembaga.
Namun belakangan, Jokowi menjelaskan maksud dari pernyataan dia tersebut. Jokowi menegaskan bahwa larangan tersebut bukan untuk masyarakat dan dibuat karena belakangan ini kehidupan para pejabat menjadi sorotan.
Pada Senin (27/3) kemarin, Jokowi memberikan penjelasan mengenai larangan buka puasa bersama untuk para pejabat. Berikut 4 poin pernyataan Jokowi:
1. Larangan Bukber Bukan untuk Warga
Jokowi menegaskan larangan buka puasa bersama hanya ditujukan untuk pejabat dan pegawai pemerintah. Larangan itu tidak berlaku untuk masyarakat umum.
"Arahan untuk tidak berbuka puasa bersama itu hanya ditujukan untuk internal pemerintah, khususnya para Menko, para Menteri dan Kepala Lembaga pemerintah non-Kementerian. Bukan untuk masyarakat umum. Sekali lagi bukan untuk masyarakat umum," kata Jokowi dalam pernyataan pers di akun YouTube Sekretariat Presiden.
2. Banyak Sorotan soal Kehidupan Pejabat
Jokowi menyampaikan alasan di balik larangan bukber pejabat. Dia mengatakan saat ini gaya hidup pejabat sedang disorot masyarakat.
"Arahan ini perlu saya sampaikan karena begitu banyaknya sorotan masyarakat terhadap kehidupan pejabat-pejabat kita," ujar Jokowi.
3. Jokowi Minta Sambut Bulan Puasa dengan Kesederhanaan
Jokowi meminta jajaran pemerintah menyambut bulan puasa dengan spirit kesederhanaan. Jokowi ingin anggaran yang selama ini dialokasikan untuk buka puasa bersama dialihkan ke kegiatan lain.
"Untuk itu, saya minta agar jajaran pemerintah menyambut bulan puasa tahun ini dengan semangat, tidak berlebihan dan anggaran yang biasanya dipakai untuk buka puasa bersama kita alihkan kita isi untuk kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat," kata Jokowi.
4. Anggaran Bukber untuk Bantu Masyarakat
Jokowi meminta para pejabat pemerintah memanfaatkan momentum bulan Ramadan ini untuk berbagi kepada masyarakat. Anggaran yang biasa digunakan untuk bukber dialihkan untuk menyantuni fakir miskin.
"Kita bantu mereka yang lebih membutuhkan pemberian santunan untuk fakir miskin, pemberian santunan untuk yatim piatu serta masyarakat yang benar-benar membutuhkan, termasuk juga bisa dipakai untuk mengadakan pasar murah bagi masyarakat," ujar Jokowi.
(afb/afb)