Berantas Berandalan Jalanan di Jambi, Kapolda: Tidak Boleh Ada Gengster

Jambi

Berantas Berandalan Jalanan di Jambi, Kapolda: Tidak Boleh Ada Gengster

Dimas Sanjaya - detikSumut
Sabtu, 25 Mar 2023 23:31 WIB
Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono. (Dimas Sanjaya/detikSumut)
Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono. (Dimas Sanjaya/detikSumut)
Jambi -

Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono memberikan peringatan kepada kelompok berandalan remaja jalanan ataupun gengster yang kerap meresahkan masyarakat. Irjen Rusdi memastikan tidak ada ruang bagi para berandalan remaja tersebut dan pihaknya pasti akan menindak tegas.

"Tidak boleh ada gengster, atau kelompok berandalan yang tidak bertanggung jawab, pasti akan berhadapan dengan kami, pasti berhadapan dengan masyarakat Jambi yang cinta dengan ketenangan dan kedamaian," kata Irjen Rusdi, usai meresmikan mobil takjil Polda Jambi, Sabtu (25/3/2023).

Kelompok gengster ini telah membuat resah masyarakat karena membawa senjata tajam dan menyasar korbannya secara acak. Namun, di bulan Ramadan ini justru malah marak aksi perang sarung yang memicu tawuran antar kelompok remaja.

Untuk mengatasi hal itu, Kapolda memastikan pihaknya bersama dengan instansi lainnya siap menjaga situasi Kamtibmas di Jambi.

"Alhamdulillah masih terkendali semuanya ya, kita sudah siap, Polri sudah siap dengan instansi-instansi lain, bagaimana berkomitmen bersama meningkatkan situasi bulan Ramadan di Provinsi Jambi ini Ramadan yang aman, Ramadan yang damai, dan Ramadan yang penuh dengan hikmat, sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa dengan baik," ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi mengatakan, dari awal malam Ramadan hingga malam ketiga Ramadan, Jumat (24/3), Polresta Jambi dan Polsek jajaran telah mengamankan 37 remaja yang terlibat aksi tawuran. Mereka yang ditangkap itu rata-rata karena terlibat tawuran perang sarung.

Aksi tawuran perang sarung itu biasanya dilakukan setelah salat tarawih. Mereka berjanjian untuk bertemu di satu titik di jalanan di Kota Jambi.

"Hingga malam ketiga Ramadan ini kami sudah amankan 37 remaja pelaku anak, mereka menyebutnya tradisi perang sarung. Sebenarnya itu tradisi yang tidak baik dilakukan," jelasnya.

Biasanya sarung yang mereka gunakan itu dilipat dan di dalamnya berisi batu dan besi, sehingga jika dilepaskan ke arah lawan bisa menyebabkan luka serius. Selain perang sarung, para remaja juga kerap meletuskan kembang api ke arah lawannya.

"Untuk yang kami amankan ini berada di Polsek jajaran. Yang ditangkap itu akan diamankan 2x24 jam, dan membuat surat perjanjian," sebut Eko.




(nkm/nkm)


Hide Ads