Hari Hak atas Kebenaran tentang Pelanggaran HAM Berat dan Martabat Korban diperingati setiap tanggal 24 Maret. Peringatan hari kebenaran internasional ini berawal dari terbunuhnya Uskup Agung El Salvador bernama Oscar Arnulfo Romero, pada 24 Maret 1980
Lantas bagaimanakah sejarah peringatan ini hingga sekarang terus dirayakan? Berikut detikSumut hadirkan faktanya!
Sejarah Hari Hak atas Kebenaran tentang Pelanggaran HAM Berat dan Martabat Korban
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 24 1980, seorang uskup agung. bernama Oscar Arnulfo Romero tewas. Uskup agung tersebut berasal dari El Salvador.
Namun detikers, tewasnya Oscar Arnulfo Romero lantaran dibunuh. Oscar Arnulfo Romero terkenal dan banyak dimusuhi karena perlawanannya atas ketidakadilan dan pelanggaran HAM selama perang sipil di Elsavador.
Pada 15 Maret 1993 ditemukan bahwa Komisi Kebenaran El Salvador, Uskup Oscar Arnulfo Romero dibunuh oleh Roberto D'Aubuisson, Pendiri Partai Sayap Kanan Nationalist Republican Alliance (ARENA) saat sedang memimpin ibadah.
Hingga pada 21 Desember 2010, PBB akhirnya menetapkan bahwa 24 Maret diperingati sebagai Hari Internasional untuk Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan Untuk Martabat Korban.
Tujuan Hari Hak atas Kebenaran tentang Pelanggaran HAM Berat dan Martabat Korban
Melansir situs resmi PBB, terdapat beberapa tujuan Hari Hak atas Kebenaran tentang Pelanggaran HAM Berat dan Martabat Korban. Adapun tujuan tersebut:
1. Penghormatan atas ingatan para korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan sistematis dan mempromosikan pentingnya hak atas kebenaran serta keadilan.
2. Sebagai penghargaan bagi mereka yang telah mengabdikan hidupnya dengan rela hingga kehilangan nyawa demi perjuangannya dalam lingkup hak asasi manusia.
3. Mengakui nilai perlawanan dari seorang Uskup Agung Oscar Arnulfo Romero yang mengecam pelanggaran HAM.
(afb/afb)