Pemadaman listrik bergilir di Pulau Bangka, Bangka Belitung (Babel) hingga kini masih terus berlanjut dampak 5 tower transmisi PLN roboh di jalur Kenten-Tanjung Api-api, Sumatera Selatan. Saat ini, pihak PLN Babel menerapkan skema 4 jam padam serta 8 jam hidup secara terus menerus sampai suplai normal kembali.
General Manajer PLN IUW Babel Ajrun Karin menjelaskan saat ini pihaknya sedang membangun 3 tower emergensi di Kenten, Sumatera Selatan yang sebelumnya roboh akibat cuaca ekstrem.
"Dari tiga tower yang direncanakan, sudah dua yang berdiri, dan satu masih dalam proses. Pembangunan tiga tower emergency PLN di Kenten ini, merupakan upaya kami (PLN UIW Babel) hadirkan listrik yang andal di Bangka Belitung. Sehingga tidak adanya lagi pemadaman listrik atau pun meminimalisir pemadaman bergilir, terlebih lagi saat ini masuk bulan Ramadan," ujar Ajrun kepada detikSumut, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tiga tower itu memiliki tinggi 48 meter yang terdiri dari 16 blok, adapun tower ke tiga yang masih on progress kurang 9 blok lagi.
Jika pengerjaan lancar serta cuaca mendukung, diprediksi pada Minggu 26 Maret 2023 kabel dari Palembang sudah mulai masuk mengaliri jaringan listrik ke Pulau Bangka melalui kabel bawah laut Sumatera - Bangka.
"Setelah pemasangan konduktor, kita lanjutkan penarikan kabel. Setelah itu, kita melakukan persiapan kondisi layak operasi," kata Ajrun.
Ajrun menambahkan, dari hasil pengerjaan pendirian tiga tower tersebut, minimal bisa masuk beban dasar yang dibutuhkan pelanggan PLN di Pulau Bangka sekitar 50 hingga 70 megawatt (MW). Penuhi kebutuhan sesuai defisit daya hingga berada di beban puncak penggunaan listrik.
"Kami terus berupaya maksimal pada pembangunan tower emergency ini, kami bekerja 24 jam non-stop agar pembangunan selesai tepat waktu. Dengan begitu, permasalahan kelistrikan di Babel bisa teratasi dan masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman, fokus beribadah di bulan suci Ramadhan 1444 H," tegas Ajrun.
Sebagi informasi, berkurangnya pasokan listrik ke Pulau Bangka, dikarenakan gangguan transmisi yang terjadi pada Senin malam (20/3) mengakibatkan kekurangan daya sebesar 20 - 70 Megawatt (MW). Sehingga dengan terpaksa dilakukan manajemen beban secara bertahap dan bergiliran selama 8 (delapan) jam.
(afb/afb)