Tata Cara, Niat dan Bacaan Surah Salat Tarawih Sendiri di Rumah

Tata Cara, Niat dan Bacaan Surah Salat Tarawih Sendiri di Rumah

Tim detikHikmah - detikSumut
Kamis, 23 Mar 2023 16:02 WIB
Asian family praying together during ramadhan
ilustrasi tarawih di rumah (Foto: Getty Images/ibnjaafar)
Medan -

Salat Tarawih merupakan salat sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan. Salat Tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid namun juga bisa dilaksanakan secara sendiri-sendiri di manapun berada. Salat tarawih, apabila dikerjakan memiliki banyak keuntungan seperti pahala yang dilipatgandakan.

Dilansir detikHikmah dari buku Dahsyatnya Shalat dan Doa Ibu karya Ummi Ayanih, salat Tarawih merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah salat Isya dan lebih utama jika dikerjakan sebelum salat Witir. Salat Tarawih pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW di Masjid Nabawi pada Ramadan tahun kedua hijriah.

Dijelaskan dalam buku Sejarah Tarawih yang ditulis oleh Ahmad Zarkasih, Rasulullah SAW menyebutnya dengan nama qiyam Ramadan, bukan Tarawih. Qiyam Ramadan artinya penghidupan atas malam Ramadan atau ibadah yang dilakukan untuk menghidupkan malam-malam Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Salat Tarawih Sendiri di Rumah

Melansir buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet karya Ibnu Watiniyah, salat Tarawih sendiri pada dasarnya sama dengan salat Tarawih berjamaah, hanya yang membedakan terletak pada niatnya.

Niat salat Tarawih

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Arab latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat salat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Rasulullah SAW mengerjakan salat Tarawih 8 rakaat dan melanjutkannya dengan Witir sebanyak 3 rakaat. Hadits ini menjadi perdebatan di kalangan ulama terkait kualitasnya.

Suhardi dalam buku Antologi PAI menjelaskan, pada masa Khalifah Umar bin Khattab salat Tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat dengan setiap dua rakaat salam dan diakhiri dengan salat Witir. Adapun jumlah rakaatnya ganjil boleh 1, 3, 5, 7, 9, dan 11.

Adapun, dalam buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat karya Syamsul Rijal Hamid dikatakan bahwa tidak ada batasan mengenai jumlah rakaat salat malam Ramadan. Dalil yang menguatkan mengenai pendapat ini adalah sabda Rasulullah SAW,

"Siapa yang menjalankan qiyam Ramadan (salat pada malam Ramadan) karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya (yang kecil) yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)

Dikutip dari buku Tuntunan Salat Sunnah Tarawih oleh Shabri Shaleh Anwar, salat Tarawih dapat dikerjakan dengan dua macam cara, yaitu setiap 2 rakaat lalu salam atau setiap 4 rakaat lalu salam tanpa tasyahud awal.

Berikut tata cara salat Tarawih sendiri di rumah 8 rakaat dengan setiap 2 rakaat salam.

  • Membaca niat salat Tarawih dalam hati
  • Takbiratul ihram
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Lanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek Al-Qur'an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
  • Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama
  • Salam pada rakaat kedua
  • Ulangi gerakan yang sama hingga tiga kali atau 8 rakaat
  • Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai salat Tarawih
  • Salat Tarawih dapat dilanjutkan dengan salat witir sebanyak 3 rakaat. Salat ini boleh dikerjakan dengan 3 rakaat salam atau dua rakaat dan 1 rakaat

Surah yang Dibaca saat Salat Tarawih

Ibnu Watiniyah dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet turut menyebut surah-surah yang dibaca saat salat Tarawih. Berikut penjelasan selengkapnya. Pada malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadan, setiap rakaat pertama dapat membaca satu dari surah-surah berikut secara berurutan setelah membaca surah Al-Fatihah:

  • Surah At-Takasur
  • Surah al-Ashr
  • Surah al-Humazah
  • Surah al-Fil
  • Surah Quraisy
  • Surah al-Ma'un
  • Surah al-Kautsar
  • Surah al-Kafirun
  • Surah an-Nashr
  • Surah al-Lahab

Sedangkan setiap rakaat kedua setelah membaca surah al-Fatihah, membaca surah al-Ikhlas. Kemudian, pada malam pertengahan sampai akhir Ramadan, setiap rakaat pertama setelah membaca surah al-Fatihah dapat membaca surah al-Qadr. Lalu, setiap rakaat kedua dapat membaca satu dari surah-surah berikut secara berurutan setelah membaca surah al-Fatihah:

  • Surah At-Takasur
  • Surah al-Ashr
  • Surah al-Humazah
  • Surah al-Fil
  • Surah Quraisy
  • Surah al-Ma'un
  • Surah al-Kautsar
  • Surah al-Kafirun
  • Surah an-Nashr
  • Surah al-Lahab


detikHikmah belum menemukan hadits shahih yang secara khusus membahas mengenai surah-surah yang dibaca saat salat Tarawih. Adapun, ahli hadits Imam Ahmad sebagaimana dinukil Ustaz Syaifurrahman El-Fati dalam buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap pernah mengatakan, seorang imam salat tarawih sebaiknya membaca membacakan surah pendek. Tujuannya, agar amalan ibadah tidak memberatkan jamaah lainnya.

Keutamaan Salat Tarawih

Masih dalam buku yang sama dijelaskan pula bahwa salat Tarawih memiliki 5 keutamaan, di antaranya:

  • Dapat menambahkan ketaatan kepada Allah SWT.
  • Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.
  • Pahala ibadah ditulis semalam penuh.
  • Menyehatkan jasmani dan rohani.
  • Meningkatkan silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah.

Mengenai ibadah salat tarawih Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak amalan di malam bulan Ramadan, sebagaimana dijelaskan dalam Panduan Muslim Sehari-hari karya Hamdan Rasyid. Hal ini mengacu pada hadits yang berbunyi,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ يَرْغَبُ فِي قِيَام رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَانًا و اختر بابا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه مسلم

Artinya: "Dari Abu Hurairah, ia berkata "Rasulullah SAW itu sangat suka dengan ibadah malam di bulan Ramadhan (termasuk di dalamnya salat Tarawih), tanpa beliau menyuruh para sahabat untuk beribadah di dalamnya dengan satu ibadah saja yang diinginkan. Beliau hanya berkata, "Barang siapa melaksanakan ibadah di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan pengharapan terhadap pahala Allah, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Muslim)




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads