Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) heboh soal adanya aliran yang diduga sesat. Para pengikut aliran tersebut tidak diwajibkan salat dan ada yang mengaku nabi.
Kepala Desa Mattirowalie Andi Swandi mengatakan, pemimpin aliran tersebut yakni Puang Nene yang mengaku sebagai nabi.
"Aliran-alirannya tidak salat, dan ada dua bos besarnya mengaku nabi. Kalau di sini dikenal sebagai aliran Puang Nene," kata Kepala Desa Mattirowalie Andi Swandi dilansir detikSulsel, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
di media sosial, kata Swandi, aliran Puang Nene ini dikenal dengan Al Mukarramah, diduga masuk di Desa Mattirowalie, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone sekitar tahun 2020.
"Masuknya itu kalau tidak salah tahun 2020 sebelum COVID-19," katanya.
Hingga saat ini, diketahuinya, ada sekitar 40-an pengikut aliran tersebut yang berasal dari warga Desa Bune dan Desa Mattirowalie. Para pengikutnya diajak bergabung atau direkrut dengan cara-cara kekeluargaan, dengan memanfaatkan keluarga istrinya.
"Keluarga istrinya itu yang merekrut semua orang. Melalui pendekatan kekeluargaan," kata Swandi.
Swandi mengatakan, pimpinan dari aliran Puang Nene berasal dari Kabupaten Soppeng. Sementara, istrinya berasal dari Sanrego, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone dan istrinya juga punya keluarga di Desa Mattirowalie.
Swandi juga menyebut aliran Puang Nene ini sudah pernah ditegur warga, namun mereka tetap melanjutkan aktivitas peribadatan komunitasnya.
"Sudah ditegur dulu, dikira sudah berhenti ternyata tersebar lagi. Aliran tersebut diduga sesat," katanya.
Ditambahkan Swandi, selama proses mediasi dengan warga, pimpinan aliran tersebut tidak pernah datang. Pemerintah desa dan kecamatan, Polsek Libureng, serta tokoh masyarakat saat ini tengah melakukan pertemuan membahas keberadaan aliran tersebut.
"Kalau memang alirannya betul, tidak menjadi masalah. Namun, kita sementara musyawarah membahas ini apakah ditindaki atau bagaimana. Karena kita juga tidak bisa tindaki secara langsung, jangan sampai kita dituntut balik," jelasnya.
"Untuk cara perekrutannya kami belum bisa pastikan. Tapi secara pastinya apakah ada ajakan ataukah ada iming-iming nanti kami akan telusuri dulu," sebutnya.
(nkm/nkm)