Salat Fajar: Keutamaan, Niat, dan Tata Caranya

Salat Fajar: Keutamaan, Niat, dan Tata Caranya

Tim detikEdu - detikSumut
Kamis, 23 Mar 2023 03:55 WIB
Ilustrasi
Foto: Dok.Detikcom
Medan -

Salah fajar sebelum subuh menjadi salah satu ibadah yang selalu dilakukan Nabi Muhammad SAW. Hal ini diceritakan dalam hadits sesuai penuturan Aisyah.

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- لَمْ يَكُنْ عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ

Artinya: "Nabi SAW tidaklah menjaga salat sunah yang lebih daripada menjaga shalat sunah dua rakaat sebelum Subuh." (HR Muslim).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir detikEdu yang mengutip dari buku The Secret Of 1/3 Tahajud, Fajar, Subuh, & Duha karya Abdul Hakim El Hamidy, dijelaskan jika Nabi Muhammad SAW lebih mencintai salat fajar dibanding dengan dunia dan seisinya, hal ini dijelaskan dalam hadist berikut ini:

لَهُمَا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيعًا

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dua rakaat salat sunah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya." (HR Muslim).

Salat fajar juga memiliki nilai yang lebih baik daripada segala hal terkait dunia, demikian seperti dijelaskan dalam hadist berikut ini:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya: "Dua rakaat fajar (salat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR Muslim).

Niat salat fajar dan tata caranya

Bagi seorang muslim, tidak ada salahnya untuk melaksanakan kebiasaan baik yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yaitu salat fajar.

Demi meraih keutamaan salat fajar, tak ada salahnya jika kaum muslim ikut melaksanakan kebiasaan baik sang Nabi. Terkait bagaimana cara melaksanakannya, dalam beberapa hadist dijelaskan cara Nabi Muhammad SAW melakukannya. Berikut penjelasannya:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ لاَ يُصَلِّى إِلاَّ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ

Artinya: "Ketika terbit fajar subuh, Rasulullah SAW tidaklah salat kecuali dengan dua rakaat yang ringan." (HR Muslim).

Hadits lainnya adalah:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَرَأَ فِى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)

Artinya: "Sesungguhnya Rasulullah SAW membaca ketika shalat sunah qobliyah subuh surat Al Kafirun dan surat Al Ikhlas." (HR Muslim.)

Berdasarkan hadist tersebut, urutan pelaksanaan salat fajar adalah

1. Niat Salat Fajar

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Usholli sunnatas shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala

Artinya: "Saya niat shalat sunnah subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca surah al-Fatihah

4. Dilanjutkan membaca salah satu surat pendek dalam Al Quran

5. Rukuk

6. Iktidal

7. Sujud pertama.

8. Duduk di antara dua sujud

9. Sujud kedua rakaat pertama.

10. Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca Surah al-Fatihah hingga sujud kedua.

11. Duduk tasyahud.

12. Mengucapkan salam untuk mengakhiri salat fajar.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads