Pembelaan RS di Medan Usai Kaki Bayi Melepuh karena Dikompres Perawat

Round Up

Pembelaan RS di Medan Usai Kaki Bayi Melepuh karena Dikompres Perawat

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 22 Mar 2023 07:00 WIB
Kondisi bayi dugaan malpraktik di RS Mitra Medika di Medan.
Kondisi bayi dugaan malpraktik di RS Mitra Medika di Medan. (Foto: Istimewa)
Medan -

Kaki bayi berusia delapan hari melepuh usai dikompres oleh perawat RS Mitra Medika Medan. Pihak rumah sakit pun menjelaskan sejumlah hal terkait peristiwa itu.

Direktur RS Mitra Medika Medan, Sjahrial R Anas, menjelaskan bahwa penanganan terhadap bayi tersebut sudah dilakukan sesuai dengan prosedur. Selain itu suhu air yang digunakan untuk kompres kaki bayi juga sesuai.

"Jadi, dugaan kami itu terjadi karena sensitivitas dari kulit kaki si bayi itu," katanya Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhu air yang digunakan untuk bayi tersebut, menurut dia sama dengan yang digunakan dengan bayi lainnya.

"Pokoknya kita gunakan air hangat yang selama ini juga kami lakukan, sesuai standar, mungkin kan sensitivitas kaki bayi itu kan tidak sama," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Sjahrial mengaku tidak menduga kaki bayi tersebut akan melepuh seusai dikompres. Sebab, menurutnya peristiwa seperti itu belum pernah terjadi.

"Kejadian ini sebenarnya betul-betul di luar dugaan kami. Hal ini tidak pernah terjadi terhadap bayi- bayi lain yang sudah kami lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Dia menjelaskan awalnya perawat mengompres kaki bayi sebelah kanan. Namun, kaki itu ternyata melepuh.

"Pihak keluarga telah meneken setuju bahwasanya tidak keberatan untuk dilakukan (pengecekan). Jadi, kami lakukanlah pemeriksaan itu dengan mengompres kaki dengan handuk hangat. Setelah lima menit, kejadian tidak terduga, yang selama ini tidak pernah terjadi, kaki itu merah, melepuh," katanya.

Setelah kaki itu melepuh, Sjahrial menyebutkan perawat lalu pindah ke kaki sebelahnya. Namun, saat itu, perawat tersebut tidak lagi mengompres kaki bayi sebelah kiri tersebut. Perawat mengambil sampel darah dengan cara lain, yakni dengan menggenggam kaki bayi.

"Sehingga kami pindahlah ke kaki sebelahnya lagi untuk mengambil darahnya agar program pemerintah ini tetap berjalan. Untuk yang sebelah kami genggam supaya panas, baru kami suntik, baru kami ambil darahnya," sebutnya.

"Karena memang metodenya itu banyak, ada pakai handuk panas, ada dia digenggam lama sampai panas, ada juga pakai alat untuk memanaskan kaki itu," sambungnya.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya....

Sjahrial mengatakan kejadian kaki bayi melepuh usai dikompres perawat belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menduga hal itu terjadi karena kulit bayi tersebut lebih sensitif dari bayi lainnya.

"Jadi, dugaan kami itu terjadi karena sensitivitas dari kulit kaki si bayi itu," kata Sjahrial.

Dia juga mengklaim suhu air yang digunakan perawat tersebut untuk mengompres kaki bayi itu sudah sesuai, tidak kepanasan. Yakni berkisar antara 45-50 derajat celcius. Suhu yang sama menurutnya juga dilakukan terhadap bayi-bayi lainnya.

"Pokoknya kita gunakan air hangat yang selama ini juga kami lakukan, sesuai standar, mungkin kan sensitivitas kaki bayi itu kan tidak sama," sebutnya.

Sjahrial mengaku tidak menduga kaki bayi tersebut akan melepuh seusai dikompres. Sebab, menurutnya peristiwa seperti itu belum pernah terjadi.

"Kejadian ini sebenarnya betul-betul di luar dugaan kami. Hal ini tidak pernah terjadi terhadap bayi-bayi lain yang sudah kami lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Untuk diketahui, bayi tersebut awalnya lahir melalui proses operasi pada Rabu (8/3). Selang dua hari, perawat melakukan pengecekan hipotiroid kepada bayi itu.

Namun, setelah pengecekan itu, kaki bayi tersebut menjadi merah dan terkelupas, seperti bekas luka bakar. Keluarga korban yang tak terima lalu melaporkan kejadian itu ke Polda Sumut.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads