.webp)
Pernikahan merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam. Biasanya, waktu menikah dianjurkan tidak dilaksanakan menjelang bulan Ramadan, kenapa?
Berdasarkan penjelasan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara (Sumut) Prof Asmuni mengatakan anjuran tersebut berkenaan dengan hasrat seksual. Bagi yang baru menikah dikhawatirkan tidak mampu manahan hasrat seksual saat siang hari di bulan Ramadhan.
"Mau pesta (nikah) itu jangan jelang bulan Ramadhan, itu kan memancing atau membesarkan peluang itu (berhubungan badan siang hari pada bulan Ramadan)," kata Prof Asmuni kepada detikSumut, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab suami istri yang baru menikah ditakutkan lebih tidak mampu menahan diri. Dibandingkan dengan yang sudah menikah lama.
"Karena kan baru berumahtangga ditakutkan (tidak dapat menahan hawa nafsu untuk berhubungan badan)," ujarnya.
Sehingga Prof Asmuni menganjurkan menikah setelah bulan Ramadan. Misalnya di bulan Syawal atau Dzulhijjah saat hari raya Idul Adha.
"Setelah bulan Ramadan ya boleh saja, Syawal atau saat bulan Idul Adha, itu kan sudah jauh, yang penting tidak menjelang Ramadan," sebutnya.
"Tapi kalau nikah sebelum bulan Ramadan, namanya baru nikah ya itu lah membuka peluang (berhubungan badan saat siang)," imbuhnya.
(dhm/afb)
