Di Medan ada satu pasar buku melegenda, dulu setiap orang yang mencari buku untuk keperluan sekolah atau kuliah pasti mengunjungi tempat ini. Pasar Buku Titi Gantung, begitu namanya terkenal di kalangan warga Medan.
Pasar Buku ini memiliki kisah yang panjang. Pasar ini dikenal dengan nama Pasar buku Titi Gantung karena berlokasi di Titi Gantung, Medan, yang merupakan salah satu cagar budaya.
Namun pada tahun 2013 lalu, sejumlah pedagang buku bekas yang biasa berjualan di sekitar jembatan itu sudah direlokasi dari Titi Gantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pedagang buku itu kemudian ditempatkan di Lapangan Merdeka. Tepatnya di seberang Stasiun Kereta Api Medan.
Semenjak berjualan di Lapangan Merdeka, para pedagang memanggil pengunjung dari pintu masuk. Hal tersebut dilakukan sebagai daya tarik.
Dan kini kondisi Lapangan Merdeka yang tengah direvitalisasi tersebut membuat para pedagang dipindahkan lagi. Saat ini, diketahui Pasar Buku Medan berada tak jauh dari rel kereta api di Jalan Hitam Medan.
Amatan detikSumut, Jumat (17/3/2023), terlihat beberapa penjual di pintu masuk memanggil pengendara yang melintas. Dari parkiran motor, tampak Pasar Buku Medan sangat sepi.
Di lokasi sangat sedikit pengunjung. Deretan kios tempat berjualan buku tampak tutup. Tak sedikit dari kios-kios tersebut tak ditempati.
Diketahui, lokasi Pasar Buku Medan di Jalan Hitam dipindahkan sejak September 2019. Pemindahan tersebut dimulai sejak Lapangan Merdeka direvitalisasi.
"Dari Lapangan Merdeka. Pindahnya bulan sembilan tahun kemarin (September, 2019)," terang salah satu penjual buku bernama Dedi, Jumat (17/3/2023).
Lokasi Pasar Buku eks Titi Gantung tersebut diketahui merupakan lahan PT Kereta Api Indonesia. Penyediaan tempat tersebut diinisiasi oleh Pemerintah Kota Medan.
"Pemko yang nyediakan. Cuman tanahnya punya kereta api," lanjutnya.
Suasana yang sepi tersebut diyakini pedagang buku karena lokasi Pasar Buku Medan yang terbilang masih baru. Alhasil, banyak masyarakat yang sebelumnya mengetahui Pasar Buku Medan berada di Lapangan Merdeka tidak mengetahui kepindahan tersebut.
"Karena belum ada yang tahu," salah seorang pedagang yang lain menjelaskan.
Selain itu adanya bisnis online menyebabkan penjualan di Pasar Buku Medan tampak lesu. Toko-toko buku saat ini yang beroperasi secara online menjadi lawan berat pedagang buku konvensional.
"Kedua banyak yang main online jadi ya susah," pungkas pedagang buku tersebut.
(nkm/nkm)