Panitia kegiatan Musyawarah Rakyat (Musra) ke XVIII di Sumut membantah pernyataan dua kelompok relawan yang menyebut ada permainan dalam menentukan hasil Musra. Panitia menyebut dua kelompok itu tidak memiliki data sehingga menyampaikan tersebut.
"Pendapat dan pandangan itu kan seyogyanya didukung oleh data. Saya mengklarifikasi bahwa kawan-kawan yang kemarin berbicara penolakan terhadap hasil Musra, sebenarnya tidak memiliki pelaksanaan Musra secara utuh. Mereka hanya hadir saat pembukaan, kemudian pulang, permisi dengan saya dengan alasan ada rapat," kata Koordinator Daerah Musra XVIII Sumut Muhammad Hadika Wahyu, Kamis (16/3/2023).
"Jadi bagaimana mereka bisa menyampaikan pendapatnya bahwasanya hasil Musra itu seperti yang mereka katakan itu. Tidak didukung oleh data," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk hal itu, Wahyu menegaskan alasan dua kelompok relawan menolak hasil Musra itu adalah keliru. Dia juga mengaku heran dua kelompok itu protes karena Prabowo tidak meraih suara tertinggi dalam Musra itu.
"Ketika satu nama tidak muncul kenapa mereka tiba-tiba protes. Kita pastikan hasil Musra itu real, tidak ada satu pun yang bisa mengintervensi baik itu saya ketua panitia daerah, ketua panitia pusat, bahkan ketua Projo," jelasnya.
Senada dengan Wahyu, Sekretaris Panitia Musra XVIII Sumut Amudi Manurung mengatakan dua kelompok yang melakukan penolakan tidak menghadiri Musra dari awal hingga penutupan. Bahkan, dia menyebut dua kelompok yang melakukan penolakan ini dikabarkan ingin membuat Musra sendiri, berbeda dengan yang mereka lakukan kemarin.
"Dalam proses perjalannya, mereka juga mau membuat Musra. Tapi kita tidak tahu Musra mereka itu kapan, malah mereka kemarin hadir di tempat kita. Kita tunggu aja kalau mereka punya jagoan, buat di Musra mereka," sebut Amudi.
Sebelumnya diberitakan, dua kelompok relawan Jokowi menyampaikan menolak hasil Musra Sumut yang menghasilkan Airlangga Hartarto sebagai pemegang suara terbanyak pilihan peserta Musra untuk calon presiden 2024. Dua kelompok yaitu Almisbat Sumut dan Relawan Buruh Sahabat Jokowi menilai harusnya Prabowo yang unggul dalam Musra itu.
"Kenyataannya Prabowo kalah vote, kami menilai ada pernainan dalam hasil vote yang diumumkan," Ketua Relawan Almisbat Sumut, Zulkarnain dalam keterangannya, Rabu (15/3/2023).
"Berarti panitia telah bersikap curang, tidak fair karena realitanya Prabowo yang paling banyak dipilih," sambungnya.
(afb/afb)