Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengecek peralatan armada Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Medan. Dalam pengecekan itu, Henri mendapati sejumlah peralatan yang harus ditambah.
Pantauan detikSumut, Rabu (15/3/2023), Henri beserta istri dan rombongan disambut oleh para personel SAR. Henri kemudian memberikan arahan kepada seluruh personel dan dilanjutkan dengan pengecekan peralatan milik SAR Medan.
Henri mengatakan, kunjungan kerja itu merupakan salah satu agenda silaturahmi dirinya ke seluruh kantor SAR yang ada di Indonesia. Kunjungan itu tentunya untuk mengetahui kondisi peralatan maupun sumber daya manusia setiap kantor di daerah.
"Tujuan kedatangan saya tentulah saya pingin mengetahui kantor SAR saya, kondisinya seperti apa, sumber daya manusia (SDM) nya seperti apa, peralatannya seperti apa, dan juga belanja masalah sehingga kita akan lebih akurat lagi menyusun perencanaan tahun depan," kata Henri kepada para wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Henri menyebutkan, sejauh ini peralatan SAR lengkap, akan tetapi ada beberapa jumlahnya yang kurang sehingga perlu ditambahkan.
"Jadi begini, kemarin kita Rapimnas Basarnas yang dibuka oleh bapak presiden. Presiden juga melihat kondisi peralatan. Peralatan kita ini lengkap, hanya kurang jumlahnya, hanya memang perlu penambahan itu iya, tetapi tidak di semua kantor SAR itu sama permasalahannya," ujar Henri.
"Seperti di Medan ini lebih banyak kepada peralatan yang sifatnya alat SAR untuk darat ya, di sini kan ada Gunung Sinabung, bukit kemudian sungai beda dengan di Tanjung Pinang, di sana banyak sekali laut," tambah Henri.
Nah, dengan berbagai permasalahan ada di setiap daerah maka dirinya perlu turun dan melihat langsung sehingga pembelian barang nantinya sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya. Untuk di Medan, setelah dicek bahwa rafting sangat kurang sehingga nantinya akan ditambah.
"Di sini rafting sangat kurang, kita akan adakan sehingga pembelian barang yang sesuai budget dari pemerintah inikan juga tidak semuanya kita dapat penuhi bisa diarahkan kepada yang benar-benar di mana kantor SAR itu sangat membutuhkan, ini juga ditemukan di sini, rafting kita akan tambah memang karena kurang kondisinya," ujar Henri.
Menurut Henri, penambahan itu perlu dilakukan karena kondisi sungai di kawasan Bukit Barisan banyak yang deras.
"Statistik mengatakan bahwa kecelakaan di air, terutama di sungai apalagi sungai di Bukit Barisan ini kan sungainya deras-deras ya, jadi rafting itu sangat dibutuhkan ketika mencari korban yang hanyut di sekitar daerah Sumut ini," sebut Henri.
(dhm/astj)