Pembangunan lampu jalan di delapan ruas Kota Medan dinilai carut marut dalam pembangunannya. Lantas perusahaan mana yang memenangkan tender yang menggunakan APBD tahun 2022 tersebut?
Seperti diketahui, pembangunan lampu jalan itu sudah selesai masa pengerjaannya. Namun hasilnya terkesan asal jadi dengan pembangunan yang carut marut.
Ketua DPRD Medan Hasyim bahkan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit proyek lampu jalan yang menghabiskan total Rp 25,7 miliar tersebut. Hal itu guna mengevaluasi pengerjaan yang dinilai asal jadi itu.
"BPK perlu turun untuk mengecek itu, mengevaluasi hasil pengerjaannya itu, apakah ada indikasi korupsi atau gimana kan," katanya Senin (13/3/2023).
Berdasarkan data di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Medan yang dilihat detikSumut, Rabu (15/3), proyek tersebut ditenderkan per ruas jalannya. Sehingga ada delapan paket sesuai dengan delapan ruas jalan yang dipasang lampu jalan itu.
Delapan ruas jalan tersebut adalah Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, Jalan Tengku Imam Bonjol, Jalan Putri Hijau, Jalan Brigjend Katamso, Jalan Diponegoro, Jalan Ir. H. Juanda, dan Jalan Suprapto. Delapan paket tersebut diberi nama penataan lanskap jalan, sesusai nama jalan masing-masing.
Menariknya, dari delapan ruas jalan tersebut, hanya ada enam perusahaan yang mengerjakan. Sebab ada dua perusahaan yang masing-masing memenangkan dua tender sekaligus, yakni Biro Teknik Bangunan yang memenangkan tender di Jalan Diponegoro dan Jalan Putri Hijau, kemudian CV Asram yang memenangkan tender di Jalan Ir H Juanda dan Jalan Suprapto.
Harga kontrak terbesar dibuat untuk penataan lanskap Jalan Imam Bonjol yakni Rp 4 miliar. Sedangkan harga kontrak terkecil dibuat untuk penataan Jalan Suprapto yakni Rp 804 juta.
Daftar perusahaan di halaman berikutnya....
Simak Video "Video: Sejumlah Ruas Jalan Deli Serdang dan Kota Medan Terendam Banjir"
(astj/astj)