Kepulauan Riau

Cerita Kapolsek Saksikan Warga Tertimbun Longsor Natuna: Seperti Ombak

Alamudin Hamapu - detikSumut
Kamis, 09 Mar 2023 16:53 WIB
Bencana tanah longsor di Natuna, Kepri (Foto: Dok. Humas Polri)
Natuna -

30 orang tewas dalam peristiwa bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Kapolsek Serasan Iptu A Malik Adriansyah menceritakan peristiwa mengerikan itu, dia melihat longsor yang menimbun warga seperti ombak di lautan.

Diketahui bencana longsor itu terjadi pada Senin (6/3) kemarin. Saat ini 24 masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian dan 1.216 mengungsi.

Malik mengaku dia juga nyaris tertimbun tanah longsor saat peristiwa itu terjadi. Sebelum longsor itu pun dia sempat mendengar suara seperti ledakan di Desa Genting, Serasan Natuna.

"Terdengar suara ledakan di bawah tanah. Tanah menggulung seperti ombak menutupi rumah dan puluhan warga yang tengah bergotong royong di lokasi kejadian," katanya bercerita, Kamis (9/3/2023).

Malik menceritakan pada Senin (6/3) pagi sebelum kejadian tanah longsor, ia bersama beberapa anggota Polsek Serasan berpatroli menaiki tiga motor. Ia bersama anggota polsek mengecek beberapa daerah yang terdampak banjir rob dan longsor kecil.

"Pada pukul 07.00 pagi kami patroli di daerah rawan banjir di daerah Desa Tanjung Balau, Kecamatan Serasan dan Desa Tanjung Telang, untuk melihat beberapa rumah warga yang terdampak reruntuhan tanah tapi tidak terlalu parah," ujarnya.

Kapolsek Serasan, Iptu A Malik Ardiansya (Foto: Istimewa)

Kemudian rombongan patroli Polsek Serasan tersebut bergeser ke desa lain untuk mengecek keadaan karena kondisi Serasan diguyur hujan sudah hampir 10 hari.

"Sekitar pukul 9.00 WIB saya dan tiga motor patroli bersama anggota pulang ke arah Desa Genting. Sampai di sana kami berpisah dengan motor rombongan patroli. Saat tiba di Desa Genting sekitar pukul 11.00 WIB kondisinya hujan deras ada banjir yang membawa material tanah dan menutupi jalan. Masyarakat sekitar saat itu tengah bergotong royong membersihkan jalan," ujarnya.

Karena melihat warga tengah bergotong royong, Malik yang dibonceng oleh pegawai harian lepas (PHL) polsek memutuskan menghampiri masyarakat. Ia kemudian bergotong royong bersama warga membersihkan jalan tertimbun material tanah yang dibawa banjir dari lereng bukit.

"Saat kami ke desa tersebut ada Kepala Desa Pak Wawan Setiawan juga terlihat gotong royong. Karena ada gotong royong saya bersama PHL polsek ikut membantu gotong royong warga sekitar 15 menit. Saat kondisi hujan sudah mulai reda. Lalu saya memutuskan untuk kembali ke arah rumah," ujarnya

Menurut Malik saat dirinya menaiki motor dengan dibonceng PHL Polsek Serasan. Tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan dan terlihat tanah longsor berbentuk seperti ombak.

"Saya sempat berteriak kepada warga yang tengah berkumpul itu. Tapi mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Terlihat tanah terbang dari atas seperti ombak yang menggulung. Seketika tanah menutupi masyarakat. PHL saya langsung tancap gas. Motor berlari sekitar 50 meter dan Alhamdulillah kami selamat. Tanah terlihat masih bergeser. Saya memutuskan mencari bantuan di desa sebelah," ujarnya.

Cerita Selanjutnya di Halaman Berikutnya...



Simak Video "Video: Petugas Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 2,5 Kg Emas di Batam"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork