Bukit Garu di Sukabumi Longsor, Sawah Tertimbun-Warga Dievakuasi

Bukit Garu di Sukabumi Longsor, Sawah Tertimbun-Warga Dievakuasi

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 23 Des 2024 13:10 WIB
Longsor bukit garu Sukabumi
Bukit longsor di Sukabumi (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Peristiwa longsor besar terjadi di Bukit Garu, Kampung Lemburpasir, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Kejadian ini menimbulkan dampak signifikan, terutama terhadap lahan persawahan warga, perairan hingga memaksa sejumlah penduduk mengungsi ke lokasi aman.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Pabuaran, Rida Agung Yogasmara mengungkapkan bahwa longsor tersebut terjadi di lahan bukit yang sebelumnya sudah menunjukkan tanda-tanda pergerakan tanah. Dia mengatakan, peristiwa longsor itu terjadi pada Minggu (22/12) kemarin dan sempat viral di media sosial.

"Pada hari itu aktivitas warga sekitar sedang berada di pesawahannya yang memang lahan tersebut lahannya terasering, cuman karena mereka sudah tahu ada indikasi untuk pergeseran tanah di bukit tersebut. Mereka alhamdulillah bisa melarikan diri secepatnya evakuasi ke wilayah aman, ke titik aman," kata Rida kepada detikJabar di Kantor Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Senin (23/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat longsor ini, sekitar 100 hektare sawah milik warga tertimbun material tanah. Selain itu, aliran sungai di kawasan tersebut tertutup sepanjang 200 meter.

Rida mengatakan, longsor ini juga mengancam beberapa kampung di Desa Sirnasari, termasuk Kampung Lemburpasir, Darmawangi, Talaga, dan Cibeber 2. Saat ini, warga yang tinggal di lokasi rawan bencana telah dievakuasi ke tempat aman, seperti majelis, sekolah, dan bangunan lain yang dianggap lebih aman.

ADVERTISEMENT

Menurut Rida, longsor dipicu oleh kondisi cuaca ekstrem. "Dua hari sebelumnya hujan deras mengguyur kawasan ini, namun pada hari kejadian, cuaca sangat panas. Kombinasi kondisi ini kemungkinan memicu longsoran besar," jelasnya.

Material longsor yang sebagian besar berupa tanah pasir hitam menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi. Wilayah ini memang telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana oleh petugas, namun aktivitas warga di lereng bukit terus berlangsung sehingga meningkatkan risiko.

Selain sawah yang tertimbun, longsor ini menciptakan ancaman serius bagi pemukiman di sekitar kaki bukit. Warga yang terdampak langsung telah dievakuasi untuk menghindari potensi longsor susulan. "Warga dari beberapa kampung yang berada di zona rawan kini mengungsi di tempat yang lebih aman," tambahnya.

Sementara itu, tim gabungan dari petugas penanggulangan bencana, perangkat desa, dan instansi terkait masih melakukan penghitungan kerugian serta kajian lebih lanjut. "Dampak kerugian masih dalam penghitungan pihak terkait, terutama dari sektor pertanian, karena banyak sawah yang baru ditanami," jelasnya.

Rida menyebut, bukit Garu memiliki sejarah panjang sebagai area rawan longsor. Menurut warga dan sesepuh setempat, kawasan tersebut memang sejak lama menunjukkan potensi bencana, namun kesadaran masyarakat terhadap risiko tersebut masih rendah.

"Karena ada pemukiman dan aktivitas warga, kerentanan tanah di kawasan itu semakin meningkat," ucapnya.

Pihaknya berkomitmen akan segera mengambil langkah strategis untuk mitigasi, seperti relokasi warga dari zona rawan dan penanganan lebih lanjut terhadap kawasan yang berpotensi longsor.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads