Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Diperingatinya perayaan ini sebagai merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan.
Apakah detikers tahu, penetapan peringatan ini begitu panjang. Setiap tahunnya dirayakan dengan tema yang berbeda-beda.
Berikut detikSumut hadirkan sejumlah informasi terkait Hari Perempuan Internasional! Simak selengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Melansir laman resmi BKD Daerah Resmi Yogyakarta, Hari Perempuan Internasional diperingati sejak 1908. Waktu itu terjadi demo besar-besaran yang berjumlah 15.000 perempuan di New York, Amerika Serikat.
Para perempuan itu berdemo dengan seruan hak terkait peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.
Namun, pergerakan untuk hidup lebih layak dan mendapatkan hak yang setara tak berhenti pada aksi unjuk rasa. Clara Zetkin pada 1910, mengajukan sebuah gagasan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional yang menyarankan setiap negara merayakan satu hari dalam setahun untuk mendukung aksi tuntutan perempuan.
Alhasil, gagasan itu disetujui dari 17 negara dalam Konferensi Perempuan. Konferensi itu kemudian menetapkan 19 Maret 1911 untuk kali pertama diperingati Hari Perempuan Internasional. Hingga pada 8 Maret 1913 terjadi pergolakan dalam aksi menentang Perang Dunia 1. Para perempuan di Rusia menggelar aksi damai untuk menghentikan perang tersebut. Bukannya berhenti, aksi para perempuan Rusia itu mencetuskan pada 8 Maret sebagai peringatan Hari Perempuan Internasional.
Tema Hari Perempuan Internasional
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, setiap tahunnya peringatan Hari Perempuan Internasional dirayakan dengan tema yang berbeda-beda.
Khusus tahun ini, Hari Perempuan Internasional 2023 mengusung tema "DigitALL: Innovation and technology for gender equality" atau "DigitALL: Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender". Tema tersebut akan berfokus pada peran teknologi dan pendidikan digital secara global bagi kaum perempuan
Di tahun ini, Hari Perempuan Internasional digunakan sebagai ajang memperjuangkan hak perempuan dan anak perempuan dalam kemajuan bidang teknologi transformatif dan pendidikan digital.
Adanya pemanfaatan tema ini agar menciptakan kemajuan teknologi yang menyasar hidup perempuan tanpa ketimpangan.
(nkm/nkm)