.webp)
Sutradara sekaligus produser film Angga Dwi Sasongko memuji film Ngeri-Ngeri Sedap yang sukses meledak di pasaran. Ia menyebut kesuksesan ini lantaran keunikan film garapan bene Dion tersebut.
"Kami melihat itu (film) merupakan sesuatu yang unik dan fokus kepada cerita lokal. Kami pikir ini bisa menjadi inspirasi dan aspirasi di Sumut. Filmnya bagus sekali dan menyentuh dan sangat sukses," ungkap Angga saat mengisi acara OPPO Creativepreneur Corner 2023: Powered by BNI di Medan International Convention Centre, Sabtu (4/3/2023).
Diketahui, Angga Sasongko turut menjadi investor dalam film Ngeri Ngeri Sedap. Selain itu, Angga juga menjadi Founder dan CEO Visinema Group And Direction. Melalui tangan kreatifnya, begitu banyak film yang sudah meledak di pasaran seperti Filosofi Kopi, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Cahaya dari Timur, dan teranyar Mencuri Raden Saleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angga menyebut bahwa para sineas saat ini dipermudah dengan adanya teknologi sehingga dapat mencari informasi terkait kebutuhan film dengan mudah melalui digital.
"Kalau dibanding 20 tahun lalu, hari ini jauh lebih mudah dengan dibantu teknologi. Tapi tantangan yang besarnya itu dengan teknologi saat ini bisa menghasilkan kualitas cerita yang luar biasa. Tidak sulit sebenarnya, informasi membuat cerita yang baik, tips-tips dari sutradara dunia udah ada di YouTube secara gratis," ujarnya.
Lanjutnya, Angga mengatakan bahwa untuk menjadi sineas hebat tak perlu harus ke Jakarta dahulu. Namun, para sineas perlu memperkuat film dengan unsur lokal dengan cerita yang unik.
"Seorang film maker ataupun produser film tidak harus ke Jakarta apalagi di Sumut yang punya banyak kreator lokal untuk film dengan bahasa Karo, bahasa Tapanuli ataupun bahasa daerah yang menurut saya ini sangat unik. Kalau kita bisa membangun itu dari lokal yang kuat, maka akan punya market yang strong dan investor akan bermunculan," kata Angga.
Sementara itu, Angga menyebut kan bahwa cara terbaik untuk menjadi sineas hebat yaitu membuat karya sebaik mungkin di tempat asal. Hal ini tentunya akan membuat produser akan melirik karya film tersebut.
"Setiap hari ada 1000 orang ke Airport Amerika untuk menjadi sesuatu di sana. Namun cara terbaik yaitu menjadi terbaik di tempat kita berkarya. Ketika kita sudah besar pasti nanti akan dilirik dan dilihat," pungkasnya.
(afb/afb)
