"Ya aturannya ada, kan mereka baru bisa beroperasi mulai jam 6 sore kan, karena sudah terlalu banyak mungkin jadi crowded," kata Staf Khusus Menteri ESDM Irwandy Arif, seperti dikutip dari detikFinance, Jumat (3/3/2023).
Irwandy menepis, jika persoalan macet 'horor' ini karena adanya pelanggaran. Kemungkinan, itu karena memang jumlah truknya terlalu banyak.
"Bukan pelanggaran, selama mereka punya izin melewati jalan nasional sih oke saja. Cuma sekarang mungkin sudah terlalu banyak ya," sebutnya.
Truk Batu Bara bakal Punya Jalan Sendiri
Selanjutnya, Irwandy menyebut persoalan yang terjadi telah dibahas di Kementerian ESDM. Dalam pembahasahan itu disebut bahwa truk batu bara bakal ada jalan sendiri.
"Itu sudah pernah dirapatkan juga di sini. Ada rencana nanti jalan keluarnya mereka buat jalan sendiri," paparnya.
Dia mengatakan, pembangunan jalur tambang batu bara ini sudah dimulai. Akan tetapi, dia tak mengetahui detailnya.
"Kalau nggak salah sudah mulai. Cuma saya nggak tahu persis detailnya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Hidayat (28) salah satu warga Kota Jambi terjebak dalam fenomena lalu lintas ini. Ia terjebak macet sejak Selasa (28/2) siang. Setelah terjebak macet selama berkisar 22 jam, barulah ia bisa memasuki Kota Jambi.
"Kemacetannya sampai terjadi empat jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan. Bukan tidak bisa lewat lagi, tetunak (berhenti) di situlah," ujarnya, Rabu (1/3) lalu.
(dhm/dhm)