Waspada! COVID-19 Belum Usai, Penyakit Lain Muncul Lagi Bikin WHO Was-was

Waspada! COVID-19 Belum Usai, Penyakit Lain Muncul Lagi Bikin WHO Was-was

Tim detikHealth - detikSumut
Rabu, 01 Mar 2023 09:54 WIB
This photo taken on February 12, 2017 shows an H7N9 bird flu patient being treated in a hospital in Wuhan, central Chinas Hubei province.
A number of provinces in China have stepped up efforts to prevent H7N9 avian flu following reports of scattered human cases of the virus, state media reported. / AFP / STR / China OUT        (Photo credit should read STR/AFP/Getty Images)
Ilustrasi penanganan wabah flu burung. (Foto: STR/AFP/Getty Images)
Medan -

Penularan COVID-19 belum usai, meski beberapa negara telah mencabut status pandemi. Namun, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali dibuat was-was karena penularan flu burung ke manusia muncul di Kamboja.

Dilansir dari detikHealth, penularan flu burung ke manusia ini telah menyebabkan kematian gadis berusia 11 tahun di Kamboja. Bahkan WHO menyebut kondisi ini mulai mengkhawatirkan.

"Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat penyebaran luas virus pada burung di seluruh dunia," kata Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, Sylvie Briand, dilansir detikHealth dari situs resmi WHO, Rabu (1/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, kata dia, virus H5N1 atau flu burung masih terus terdeksi pada unggas, namun kasus penularan ke manusia sangat mungkin terjadi. Hampir semua kasus infeksi H5N1 pada manusia telah dikaitkan dengan kontak dekat dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.

"WHO menganggap serius risiko dari virus ini dan mendesak peningkatan kewaspadaan di semua negara," katanya.

ADVERTISEMENT

Dari tahun 2003 hingga 25 Februari 2023, total 873 kasus H5N1 pada manusia dan 458 kematian telah dilaporkan secara global di 21 negara.

Di Kamboja, penyelidikan bersama kesehatan hewan-manusia sedang dilakukan di provinsi Prey Veng, tempat kasus tersebut dilaporkan. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber dan cara penularan.

Sementara itu, tanggapan pemerintah tingkat tinggi sedang bekerja untuk menahan penyebaran virus lebih lanjut, dan penyelidikan wabah ditujukan untuk menentukan paparan dari dua kasus yang dilaporkan terhadap virus tersebut.

Otoritas kesehatan Kamboja telah memberitahu WHO pada hari Kamis tentang kasus pertama dan kematian. Seorang gadis muda terjangkit flu burung dan meninggal pada hari Rabu. Pada hari Jumat, mereka telah melaporkan kasus kedua, mencatat bahwa salah satu anggota keluarga gadis itu dinyatakan positif terkena virus tetapi tidak menunjukkan gejala.

WHO bahkan telah membentuk Sistem Pengawasan dan Respons Influenza Global, untuk memantau evolusi virus dan melakukan penilaian risiko. Untuk tujuan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, WHO juga dapat merekomendasikan pengembangan tambahan kandidat virus vaksin baru.

Badan tersebut menggarisbawahi pentingnya pengawasan global untuk mendeteksi dan memantau perubahan virologi, epidemiologi, dan klinis yang terkait dengan virus yang muncul atau beredar yang dapat memengaruhi kesehatan manusia atau hewan.

Saat ini, belum ada vaksin yang tersedia secara luas untuk melindungi manusia dari flu burung. WHO merekomendasikan agar semua orang yang terlibat dalam pekerjaan dengan unggas atau unggas harus mendapatkan vaksinasi influenza musiman untuk mengurangi potensi risiko.




(dpw/dpw)


Hide Ads