Dalam sepekan terakhir, cuaca di Provinsi Jambi pada pagi hingga sore hari kerap diguyur hujan. Apa penyebabnya?
Kepala BMKG Jambi, Ibnu mengatakan jika kondisi itu memang dikarenakan ada perubahan di dasarian 2 pada bulan Februari. Dimana, beber Ibnu, pada dasarian 1 di bulan yang sama cuaca di wilayah Jambi jarang turun hujan.
"Ya jadi untuk dasarian 1 di bulan Februari kan mulai dari tanggal 1-10 itu memang curah hujan sedikit atau kurang 50 mm, saat itu juga di dasarian 1 itu ada beberapa wilayah Indonesia juga yang alami tekanan rendah, terutama khususnya juga di utara wilayah Australia lalu Barat Daya Sumatra dan sekitar Philipina, itulah awal bulan Februari di Jambi jarang turun hujan," kata Ibnu kepada detikSumut, Jumat (24/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, jarangnya turun hujan di dasarian 1 di daerah Jambi juga karena kelembapan udara yang kurang dan kecepatan angin lebih kencang sehingga pembentukan awan hujan kurang.
Namun, hal itu berbeda di dasarian 2 mulai dari tanggal 11 sampai tanggal 20 di bulan Februari. Menurut Ibnu pada dasarian 2 ini, wilayah Jambi memang kerap turun hujan dikarenakan kondisi kelembapan udara sudah lebih tinggi dan kecepatan angin sudah mengalami perlambatan.
"Nah jadi kenapa sepekan terakhir Jambi kerap turun hujan, lalu berbeda sepekan lalu kerap panas itu ya karena ada perbedaan siklus cuaca. Kalau di dasarian 2 ini selain kondisi kelembapan udara sudah lebih tinggi dan kecepatan angin sudah mengalami perlambatan, juga ditambah terjadinya pertemuan massa udara di sekitar Sumatra bagian selatan serta daerah tekanan rendah sudah berkurang maka sering turun hujan," ujar Ibnu.
Bahkan, terang Ibnu, kondisi hujan itu akan terus terjadi hingga Maret 2023. Di bulan itu kondisi hujan lebih sering terjadi khususnya di wilayah Jambi bagian barat yakni Kabupaten Bungo, Merangin dan Sarolangun.
"Di daerah itu nantinya sampai dengan bulan Maret 2023 akan masih berpotensi mendapat curah hujan yang tinggi," sebut Ibnu.
(afb/afb)