David (17), anak salah seorang pengurus Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, dianiaya hingga koma oleh Mario Dandy Satrio (20). Diberitakan detikNews, kejadian tersebut terjadi pada Senin (20/2/2023) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Polisi sendiri telah menangkap dan menetapkan Mario sebagai tersangka.
"Tersangka MDS telah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, seperti dikutip dari detikNews, Kamis (23/2/2023).
Atas penganiayaan yang dilakukannya itu, sosok Mario Dandy Satrio lantas menjadi sorotan publik. Dirinya semakin mencuri atensi terlebih setelah diketahui bahwa Mario merupakan anak pejabat pajak yang suka pamer harta. Bahkan, gaya hidup mewahnya itu sampai dikecam Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut detikSumut sajikan informasi mengenai sosok Mario Dandy Satrio, anak pejabat pajak yang menjadi tersangka penganiayaan putra pengurus PP GP Ansor.
Mario Dandy Satrio, Anak dari Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
Laman detikFinance memberitakan, Mario Dandy Satrio diketahui merupakan anak dari salah satu pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Spesifiknya, ia adalah anak dari Rafael Alun Trisambodo, pejabat eselon III (Kepala Bagian Umum di Kanwil Jakarta Selatan II).
Menurut keterangan Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin, dilansir detikNews, Mario masih mengenyam pendidikan di Universitas Prasetiya Mulya. Namun, sebelum menjadi salah satu mahasiswa Prasetiya Mulya, ia disebut-sebut alumni dari SMA Taruna Nusantara, Magelang.
Akan tetapi, seorang netizen di Twitter menyangkal bahwa Mario adalah alumni SMA tersebut. Pasalnya, ia pindah sekolah setelah tidak naik kelas 11.
"Ijin meluruskan, anak tersebut memang pernah sekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang angkatan 30, tetapi karena suatu hal tidak naik kelas 11. Secara tradisi dia harus pindah sekolah. Jadi bukan alumni SMA TN," tulis akun tersebut, dikutip detikSumut, Kamis (23/2/2023).
Sosok yang Suka Flexing atau Pamer Harta
Selain karena telah membuat anak pengurus GP Ansor alami koma, Mario Dandy Satrio juga menjadi sorotan publik lantaran dirinya yang hobi flexing alias suka pamer harta.
Melalui akun TikTok-nya, @mariodandys, anak pejabat pajak ini diketahui kerap membagikan video dirinya dengan berbagai kendaraan mewahnya, mulai dari ketika mengendarai Harley Davidson sampai mobil Rubicon hitam.
Gaya hidup yang mewah tersebut bahkan sampai menyulut amarah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Laman detikNews memberitakan, Sri Mulyani bahkan sampai mengecam gaya hedon Mario.
"Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu," katanya dalam unggahan di Instagram resmi @smindrawati, Rabu (22/2/2023).
Bagi Sri Mulyani, gaya hidup mewah yang ditunjukkan Mario dan keluarga itu berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap integritas yang kian dibangun Kemenkeu. Bahkan, dampaknya bisa sampai memunculkan reputasi negatis ke seluruh jajarannya yang lain.
Terkait mobil Rubicon hitam yang dikendarai Mario ketika mendatangi David, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut sebenarnya menggunakan pelat bodong.
Kepemilikian Rubicon hitam tersebut, yang ditaksir bisa bernilai Rp318 juta, juga bukan atas nama Mario Dandy Satrio. Selain itu, tersebar pula isu bahwa pajak Rubicon tersebut ternyata belum dibayar. Ade Ary beserta pihaknya masih akan mendalami isu tersebut.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
Diduga Dipicu oleh Perempuan Berinisial AG
Tindak penganiayaan Mario Dandy Satrio diduga dipicu oleh aduan perempuan berinisial A atau AG (15). Dari detikNews, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, Mario menjumpai korban David setelah dirinya menerima aduan dari AG.
AG mengatakan kepada Mario bahwa ada orang yang pernah memperlakukannya kurang baik. Dari situ, Mario menjadi emosional dan lantas mencoba untuk mengonfirmasi kepada David. Akan tetapi, ketika dihubungi, David tak kunjung menjawab.
Barulah pada Senin (20/2/2023) malam, AG menghubungi David dengan alasan ingin mengembalikan kartu pelajar miliknya. David kemudian menjawab dan mengabarkan bahwa dirinya sedang main ke rumah temannya, R, di Kompleks Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan.
Dengan mengendarai Rubicon hitamnya, Mario bersama AG dan saksi S langsung meluncur ke rumah teman korban. Namun sebelum terjadi penganiayaan, Mario dan David sempat berdebat di belakang mobil Rubicon.
"Kemudian, setelah MD (Mario) bertemu D (David), langsung meminta klarifikasi perihal perbuatan tidak baik tersebut dan terjadi perdebatan yang berujung tindakan penganiayaan terhadap Saudara D," tutur Ade Ary.
Dilansir detikNews, hubungan ketiganya sendiri adalah: Mario dan AG berteman, sedangkan David disebut-sebut sebagai mantan pacar AG.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih akan melakukan pemeriksaan tambahan terkait rincian obrolan antara tersangka dengan AG.