Penjelasan Ustaz Hanan Attaki Soal Pengajiannya yang Dibubarkan Banser

Regional

Penjelasan Ustaz Hanan Attaki Soal Pengajiannya yang Dibubarkan Banser

Tim detikJatim - detikSumut
Sabtu, 18 Feb 2023 10:37 WIB
Ustaz Hanan Attaki
Foto: Wisma Putra/detikJabar
Medan -

Ustaz Hanan Attaki angkat bicara soal pengajiannya di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura yang dibubarkan Banser NU.

Pengajian Ustaz Hanan Attaki itu dibubarkan Banser NU berseragam pada Minggu (12/2) bersama sejumlah warga berjumlah seratusan orang. Massa menolak adanya pengajian itu dan memenuhi halaman masjid dan jalanan di depan masjid.

Massa meminta pengajian dihentikan dengan berorasi. Akhirnya pengajian itu pun tidak diteruskan. Dalam video berjudul DISCLAIMER - Menjawab Keraguan berdurasi 48.38 detik di Channel YouTube Hanan Attaki yang diunggah Kamis (16/2), Hanan Attaki memberikan penjelasan.

"Dalam kesempatan ini saya ingin memberi sejumlah penjelasan terkait berita yang sedang viral di sosial media dan beberapa media cetak lainnya. Dalam berita bahasa tersebut adalah penolakan pengajian Ustaz Hanan Attaki di Madura, di Pamekasan," kata Hanan seperti dilansir detikJatim, Sabtu (18/2/2023).

"Tuduhan yang disampaikan dalam unjuk rasa yang dilakukan beberapa kelompok orang waktu itu. adalah pertama bahwa Hanan Attaki itu adalah wahabi yang kedua adalah didukung Yahudi dan yang ketiga adalah Ustaz Hanan itu menghina Nabi Musa dan Sayyidah Aisyah," imbuhnya.

Ia mengatakan, penolakan dan dan tuduhan terhadap dirinya sudah terjadi sejak tahun 2017.

"Sebenarnya ini bukan isu baru yang dituduhkan kepada saya. Karena fitnah ini sudah pernah sempat ramai sejak tahun 2017. Dan waktu itu juga saya sudah memberikan penjelasan tentang kesalahpahaman yang mengakibatkan fitnah tersebut. Tetapi karena mungkin sudah lama akhirnya ketika diangkat lagi dihebohkan lagi, beberapa dari kita kehilangan referensi penjelasan waktu itu,' jelasnya.

Dalam penjelasannya, salah satu tuduhan yang dilontarkan adalah Hanan Attaki menghina Nabi Musa AS. Menurutnya, saat ia menceritakan Nabi Musa AS, ia menjelaskan tentang kehebatan Nabi Musa, namun penjelasannya dipotong saat ia menyebut Nabi Musa 'premannya nabi'. Sehingga terkesan ia menghina Nabi Musa.

"Kan gak boleh kita menyimpulkan sesuatu hanya dari potongan video dan orang yang dengki, orang yang sengaja membuat fitnah. Kita harus klarifikasi dengan membuat video panjangnya. Itu saya sedang menceritakan hebatnya Nabi Musa, kenapa saya bicara dari sisi ini? karena yang hadir di hadapan saya itu ada yang preman mau hijrah, mau taubat, ada anak-anak jalanan yang tatoan," sambung Hanan.

Selain tuduhan menghina Nabi Musa, ia juga dituduh menghina Aisyah, istri Nabi Muhammad SAW. Ia menyebut Aisyah sebagai cewek gaul dan menyebut berat badannya. Hanan menilai tidak ada yang salah dalam pernyataannya apalagi berniat menghina dengan kata 'cewek' yang diucapkan.

"Di situ saya dikatakan saya menghina Sayyidah Aisyah dengan mengatakan cewek gaul, yang kedua beratnya Sayyidah Aisyah beratnya antara 50 atau 55 atau kurang dari itu. Saya coba jelaskan kalau dalam hal ini, dalam konteks ini tidak mengaku adalah sebuah kesalahan atau menghina. Kalau Nabi Musa Preman Nabi Saya keliru. Keliru memilih diksi dan tak ada niat menghina. Tapi kalau cewek gaul dan beratnya sekitar 50 kilo itu bukan sama sekali penghinaan dan tidak ada yang salah dengan diksi itu," ungkapnya.

"Saya jelaskan cewek dalam bahasa konteks anak muda itu bahasa lain perempuan atau wanita muda. Kemudian gaul kenapa gaul kesannya identik dengan negatif, saya tidak setuju dengan kesannya itu. Seolah-olah anak muda itu seolah-olah semua anak muda itu negatif. Gaul itu gak selalu negatif lho," tandas Hanan.




(nkm/nkm)


Hide Ads