Seekor Gajah di Sumut Mati gegara Malnutrisi

Seekor Gajah di Sumut Mati gegara Malnutrisi

Finta Rahyuni - detikSumut
Jumat, 17 Feb 2023 07:26 WIB
Gajah yang mati di Simalungun karena malnutrisi
Foto: Gajah yang mati di Simalungun karena malnutrisi (Istimewa)
Medan -

Seekor gajah di Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC), Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) mati. Gajah bernama Dwiki itu mati karena mengalami malnutrisi.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut Rudianto Saragih Napitu menyebut gajah Dwiki mati pada Selasa (14/2/2023) lalu. Sebelum mati, gajah tersebut sempat mengalami sakit.

"Malnutrisi dan malabsorsi, di mana tubuh kesulitan menyerap nutrisi dari makanan sehingga terjadi penurunan kesehatan dan berat badan, sehingga tidak tertolong lagi dan dinyatakan mati," kata Rudianto, Kamis (16/2) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudianto mengatakan gajah Dwiki ini awalnya dipindahkan dari Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) ke ANECC pada Desember 2022 lalu. Kemudian, pada 7-8 Januari 2023 tim medis dokter hewan dari Vesswic memeriksa luka di bagian pipi kanan yang dialami gajah tersebut.

Saat itu, dokter menemukan luka itu sudah mulai membaik.

ADVERTISEMENT

"Kondisi luka luar di pipi kanan sudah mulai membaik dan gajah sudah mulai makan dan minum walaupun sedikit," ujarnya.

Namun, beberapa hari sebelum mati, gajah Dwiki mulai tidak mau makan. Petugas lalu memberikan perawatan intensif kepada Dwiki. Namun, sayangnya nyawa gajah tersebut tidak tertolong.

"Tindakan yang dilakukan dengan memberikan 100 botol infus, obat-obatan dan vitamin. Namun, kondisi gajah Dwiki semakin melemah dan akhirnya tidak tertolong lagi," kata Rudianto.

Petugas kemudian melakukan nekropsi atau pembedahan jasad Dwiki. Setelah diperiksa, ternyata gajah Dwiki mengalami infeksi gigi kanan bawah yang mengakibatkannya susah untuk makan, hingga akhirnya mengalami malnutrisi.

"Gajah Dwiki mengalami infeksi pada gigi kanan bawah sehingga tidak bisa tumbuh secara normal. Kelainan struktur gigi ini mengakibatkan gajah sulit untuk makan, dan makanan yang masuk berkurang. Hal ini diperparah dengan intosusepsi lambung sehingga berdampak pada malnutrisi dan malabsorsi," ungkapnya.

Rudianto menyebut saat nekropsi petugas melakukan pengambilan sejumlah bagian tubuh, seperti hati, paru, ginjal, jantung dan limpa untuk diperiksa di Balai Veteriner Medan. Hal itu dilakukan untuk menemukan penyebab pasti kematian gajah Dwiki.

"Setelan nekropsi bangkai gajah Dwiki langsung dikuburkan di lokasi ANECC, sedangkan gading gajah dipotong untuk disimpan di BBKSDA Sumut," pungkasnya.




(afb/afb)


Hide Ads