Detikers pastinya memiliki teman dari suku Batak. Biasanya, di bagian belakang nama mereka, disematkan marga. Marga di suku Batak sendiri ada banyak, mulai dari Lubis, Nasution, Ginting, hingga Sihombing dan lainnya. Namun, pernahkah kamu mendengar marga Sambo?
Diketahui bahwa mayoritas marga Sambo bermukim di daerah Pakpak. Mereka merupakan salah satu turunan dari silsilah Si Raja Batak, nenek moyang pertama orang-orang Batak.
Selengkapnya, berikut detikSumut sajikan sejumlah informasi mengenai marga Sambo dalam suku Batak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Anak dari Si Raja Huta Lima
Seperti yang disinggung di bagian pembuka, Sambo masih terhubung dengan silsilah Si Raja Batak. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Direktur Batakologi Nommensen, Manguji Nababan.
"Jadi itukan terkait dengan silsilahnya orang batak itu kan, bahwa dalam silsilah Si Raja Batak, Si Raja Batak itu kan ada dua anaknya, Tatea Bulan dan Raja Isumbaon," kata Manguji.
Dari Raja Isumbaon, terdapat Tuan Sori Mangaraja. Dirinya memiliki tiga orang anak yang mana salah satunya adalah Sorba Dibanua. Sorba Dibanua memiliki 8 orang anak dari dua orang istri, yaitu Boru Pasaribu dan Boru Sibasopaet.
Dari Boru Pasaribu, lahir 5 orang anak, yaitu Sibagot Ni Pohan, Sipaet Tua, Silahi Sabungan, Si Raja Oloan, dan Si Raja Huta Lima. Sementara itu, dari Boru Sibasopaet, lahir tiga orang anak bernama Raja Sumba, Raja Sobu, dan Raja Naipospos.
Adapun marga Sambo berasal dari salah satu anak Sorba Dibanua dan Boru Pasaribu, yaitu Si Raja Huta Lima.
"Dari Si Raja Huta Lima itulah yang melahirkan marga Maha, Sambo, dan Pardosi," ujar Manguji.
2. Bermukim di Daerah Pakpak
Menurut penuturan Manguji, marga Sambo, Maha, dan Pardosi mulanya bermukim di daerah Silalahi. Akan tetapi, Sambo kemudian bermigrasi ke daerah Pakpak.
Di daerah tersebut, ia kemudian menikah. Akan tetapi, ia tidak menetap, melainkan berpindah-pindah tempat. Namun, sebagian besar marga Sambo berada di Kecamatan Silima Pungga Pungga, daerah Sidikalang sekarang.
"Jadi, kan, Sambo itu pergi ke daerah Pakpak. Di sana menikah tentunya, kemudian Sambo ini mobilitasnya sangat tinggi. Ada juga ke daerah Kabanjahe, yaitu di daerah Lae Sembelin, dan mereka kerap berpindah-pindah. Tapi sebagian besar tadi marga Sambo ada di Silima Pungga Pungga, daerah Sidikalang sekarang," terang Manguji.
3. Bukan Murni Suku Pakpak
Karena mendiami daerah Pakpak, marga Sambo kerap dikira sebagai salah satu bagian dari suku Batak Pakpak. Berdasarkan Tradisi dan Perubahan oleh Berutu (2007), disebutkan bahwa Sambo termasuk ke dalam Pakpak Boang.
Pakpak Boang adalah orang Pakpak yang berasal dan berdialek Boang. Contohnya adalah Sambo, Penarik, dan Saraan. Mereka diketahui mendiami daerah Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam.
Akan tetapi, Manguji menilai bahwa Sambo sebenarnya bukan murni orang Pakpak, melainkan keturunan Tuan Sorba Dibanua.
"Ketika mereka (Sambo) sudah sampai di Pakpak, karena bermukim di sana, terakhirnya dianggap menjadi suku Pakpak. Tetapi dia tadi turunan dari Tuan Sorba Dibanua," jelasnya.
Itulah tadi fakta tentang marga Sambo di suku Batak yang wajib detikers ketahui. Jangan lupa bagikan artikel ini supaya makin banyak orang yang tahu, ya!
(dpw/dpw)