Ada Marga Sambo di Suku Batak, Begini Asal-Usulnya

Ada Marga Sambo di Suku Batak, Begini Asal-Usulnya

Datuk Haris Molana - detikSumut
Rabu, 31 Agu 2022 07:59 WIB
Danau Toba
Foto: (Kemenparekraf)
Medan -

Suku yang ada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) cukup beragam. Salah satunya itu adalah suku Batak yang cukup mayoritas di masyarakat.

Suku batak ini kemudian mempunyai macam marga yang menunjukkan asal keturunan mereka. Salah satu marga itu adalah Sambo.

Sambo ini diketahui kebanyakan bermukim di daerah Pakpak. Bagi detikers yang belum tahu asal-usulnya, berikut ulasan singkatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Batakologi Nommensen, Manguji Nababan mengatakan marga Sambo merupakan turunan dari silsilah Si Raja Batak.

"Jadi itukan terkait dengan silsilahnya orang batak itu kan, bahwa dalam silsilah Si Raja Batak, Si Raja Batak itu kan ada dua anaknya Tatea Bulan dan Raja Isumbaon," kata Manguji, Selasa (30/8/2022).

ADVERTISEMENT

Kemudian, dari Raja Isumbaon ini ada Tuan Sori Mangaraja dan dia mempunyai tiga anaknya dimana salah satunya Sorba Dibanua.

"Tuan Sorba Dibanua ini, memiliki anak delapan, dari 2 (dua) istri" sebut Manguji.

Kedelapan anak Sorba Dibanua, lima orang dilahirkan oleh Boru Pasaribu yakni Sibagot Ni Pohan, Sipaet Tua, Silahi Sabungan, Si Raja Oloan dan Si Raja Huta Lima. Sedangkan istri kedua, Boru Sibasopaet melahirkan tiga anak yakni Raja Sumba, Raja Sobu dan Raja Naipospos.

"Dari Si Raja Huta Lima itu lah yang melahirkan marga Maha, Sambo dan Pardosi," ujar Manguji.

Pada awalnya, ketiga kelompok marga ini menurut silsilah orang Batak yang ditulis oleh Ipes, kontroler Belanda, mereka bermukim di daerah Silalahi atau di daerah Pegagang Atas yang sudah mengarah ke arah Pakpak terus ke arah Lau Renun dan kemudian memungkinkan ke daerah Karo sebelah kanan dan ke kiri ke arah Pakpak.

"Dan mereka belakangan hari menempatkan dirinya bersama keluarganya pada daerah Lae Simmbelin di daerah Pakpak," ujar Manguji.

Manguji menyebut marga Pardosi dari garis silsilah Si Raja Huta lima ini berbeda dengan kelompok marga Pardosi dari kelompok Tuan Dibangarna yang ada bermukim di Toba. Marga Pardosi dari Toba itu keturunan dari marga Siagian.

"Tetapi marga ini, Pardosi, jadi ada lagi kelompok marga yang ada di Toba, marga kelompok dari, sebenarnya Pardosi di Toba itu dari kelompok marga Siagian yakni dari kelompok marga Tuan Dibangarna. Jelas tidak ada hubungan Pardosi yang kelompok marga Huta Lima tadi dengan marga Siagian yang ada di Toba," ujar Manguji.

Sambo Mendiami Wilayah Pakpak

Selain itu, Manguji mengatakan waktu itu Sambo bermigrasi ke daerah Pakpak. Di sana, dia kemudian menikah hingga berpindah-pindah tempat. Sebagian besar, marga Sambo itu berada di Kecamatan Silima Pungga Pungga, daerah Sidikalang sekarang.

"Jadi kan Sambo itu pergi ke daerah Pakpak. Di sana menikah tentunya, kemudian Sambo ini mobilitasnya sangat tinggi ada juga ke daerah Kabanjahe, yaitu di daerah Lae Sembelin dan mereka kerap berpindah-pindah. Tapi sebagian besar tadi marga Sambo ada di Silima Pungga Pungga, daerah Sidikalang sekarang," sebut Manguji.

Manguji juga menilai marga Sambo ini tidak murni dari Pakpak. Dahulu, Sambo bermukim di Pakpak sehingga menyebar dan dianggap menjadi Pak-Pak.

"Bukan, tetapi ketika mereka sudah sampai di Pakpak, ya karena bermukim di sana, ya terakhirnya dianggap menjadi suku Pakpak. Tetapi dia tadi turunan dari Tuan Sorba Dibanua," jelasnya.




(dhm/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads