Heboh soal childfree atau bebas anak yang mencuat di media sosial gegara komentar selebgram/Youtuber Gita Savitri atau Gitasav turut direspons oleh banyak pihak. Termasuk Wapres Ma'ruf Amin hingga Komnas Perempuan. Namun keduanya punya beda pandangan soal konsep childfree tersebut.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, manusia harus berkembang biak melalui pernikahan agar manusia bisa terus mengelola bumi. Ia juga mengatakan, tidak ada istilah childfree dalam program penanggulangan stunting yang dilakukan negara.
"Dalam program penanggulangan stunting, tidak ada program apa namanya itu, freechild, itu tidak ada. Dan pernikahan itu dimaksudkan untuk mengembangbiakkan manusia melalui perkawinan supaya manusia berkembang dan terus bisa mengelola bumi ini sampai batas waktu terakhirnya, sampai kiamat," kata Ma'ruf di Lombok, NTB, dilansir detikNews, Senin (11/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf Amin juga mengatakan, memiliki keturunan adalah fungsi pernikahan, meski begitu, menurutnya jika ada pasangan yang ingin menunda mempunyai anak, tidak jadi persoalan.
"Saya kira keturunan itu bagian dari fungsi pernikahan, mungkin itu penting. Menunda mungkin, itu, menunda satu tahun, dua tahun, itu tidak ada masalah, namanya mengatur perkawinannya supaya tidak langsung punya anak, dia menunda dua tahun nanti siap-siap, begitu itu tidak masalah," jelasnya.
Namun pandangan berbeda disampaikan Komnas Perempuan. Menurut Komnas Perempuan, perempuan sebagai pemilik rahim berhak menentukan apakah ingin punya anak atau tidak.
"Sebagai perempuan yang memiliki rahim untuk mengandung dan melahirkan anak, maka perempuan memiliki hak untuk menentukan apakah ingin memiliki anak atau tidak, jika ingin memiliki anak berapa, kapan, dan jaraknya berapa lama," ucap Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi dilansir detikNews.
Namun keputusan untuk memilih tidak memiliki anak harus didiskusikan dengan pasangan atau suami.
"Pemenuhan hak ini tentunya tidak bisa berdiri sendiri, harus didiskusikan dan disepakati dengan pasangan/suaminya, baik bagi yang memilih menghadirkan anak ataupun childfree," ujarnya.
Namun, lanjut Siti, perempuan harus didorong menyuarakan pendapat di depan suami dan harus memiliki posisi tawar dalam mengambil keputusan.
Meski begitu, ia menghargai semua pendapat dan pandangan terkait childfree. "Kami menghargai berbagai pendapat dan pandangan terkait dengan childfree. Bagi yang setuju dan tidak setuju dengan childfree tentunya mereka memiliki alasan masing-masing terhadap kehadiran anak, fungsi perkawinan, keberlanjutan turunan, dan lain-lain," kata Siti.
Istilah childfree kembali ramai menjadi perbincangan saat Gitasav menyebutkan, keputusannya untuk tidak memiliki anak merupakan resep awet muda alami baginya. Ia juga menyebut, memiliki anak adalah beban.
(nkm/nkm)