Sebanyak 1.492 sertifikat tanah di Kabupaten Batang Hari Jambi diserahkan oleh pemkab setempat kepada warga. Penyerahan sertifikat tanah warga itu sebagai bentuk program kepala daerah demi mengakui kejelasan hak tanah warga.
"Ya kita bantu untuk pembuatan sertifikat tanah ini, sehingga penyerahan sertifikat gratis ini supaya jelas atas hak dari tanah yang dimiliki masyarakat di sini," kata Bupati Batang Hari Jambi, M Fadhiel Arief, Sabtu (11/2/2023).
Penyerahan sertifikat ini dilakukan kepada warga di Desa Serasah, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari Jambi. Ribuan sertifikat tanah itu diserahkan kepada warga di 6 desa di daerah Serentak Bak Regam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyerahan sertifikat gratis ini kita berikan untuk Kecamatan Pemayung yang meliputi enam desa antaranya Desa Serasah, Lubuk Ruso, Ture, Kuap, Selat dan Kelurahan Jembatan mas. Ada sebanyak 1.492 sertifikat tanah yang telah kita berikan," ujar Fadhiel.
Dikatakan Fadhiel, jika di tahun 2023 ini Pemkab Batang Hari Jambi menargetkan jika sebanyak 9.730 sertifikat tanah yang akan diserahkan ke warga. Sertifikat-sertifikat tanah itu dibuat oleh Pemkab setempat bekerja sama dengan BPN Batang Hari Jambi untuk diserahkan ke warga secara gratis.
"Ini juga merupakan bagian dari 36 program unggulan yang pernah saya sampaikan pada warga dan ini sudah saya tepati sebagai bentuk program kerja secara nyata," ucap Fadhiel.
Sebelumnya sebut Fadhiel, dirinya telah menyerahkan sebanyak 3.000 sertifikat tanah gratis buat warga di Batang Hari Jambi. 3.000 sertifikat tanah itu dia berikan pada tahun 2022 lalu dan kini berlanjut di tahun 2023.
Sebagai kepala daerah, Fadhiel pun meminta agar warga yang menerima bantuan sertifikat tanah gratis agar dapat mempergunakannya dengan sebaik mungkin. Dia menilai pemberian sertifikat tanah ke warga ini agar tidak munculnya konflik lahan di Batang Hari Jambi.
"Saya minta kepada bapak ibu, bagi yang telah menerima sertifikat tanah gratis harus menggunakan dengan baik ya. Ini sertifikat tanah kita berikan supaya dapat di manfaatkan sebaik-baiknya, agar tidak timbul konflik lahan lagi ke depannya," ujar Fadhil.
(nkm/nkm)