Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-636 dan JT-630 rute Jakarta-Bengkulu gagal mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu karena faktor cuaca. Kedua pesawat itu kemudian memilih mendarat di Bandara SMB II Palembang dan kembali ke Jakarta.
Pesawat yang mendarat di SMB II Palembang yakni Lion Air JT-630. Sedangkan yang kembali ke Jakarta pesawat dengan nomor penerbangan JT-636.
"Cuaca buruk faktor gagalnya lending (landing) dua maskapai, karena itu Lion Air JT-636 dialihkan ke Jakarta dan JT-630 dialihkan ke Palembang," ujar Executive General Manager PT AP II Bandara Fatmawati Bengkulu, Ngatimin K. Murtono, Sabtu (11/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pesawat sempat berputar-putar di udara Kota Bengkulu, karena tidak memungkinkan mendarat. Pilot Lion Air JT-636 kembali memutuskan kembali ke Jakarta, sedangkan satunya memilih mendarat di Palembang.
Dijelaskannya Lion Air dengan nomor penerbangan JT-636 yang membawa 179 penumpang ini kembali take off dari Jakarta dengan jadwal keberangkatan pukul 20.47 WIB dengan perkiraan kedatangan di Bengkulu pukul 21.45 WIB.
Kemudian pesawat Lion Air yang mendarat di Bandara SMB II Palembang juga kembali terbang ke Bengkulu dengan jadwal keberangkatan pukul 20.08 WIB dan mendarat di Bengkulu, pukul 21.10 WIB.
Untuk maskapai JT-630, sudah mendarat dengan selamat di BKS. Sementara, untuk JT-636 sudah kembali take off dari Jakarta menuju Bengkulu.
"Kita masih menunggu kedatangan JT-636 mendarat di Bengkulu," jelas Ngatimin.
Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...
"Iya benar. Informasinya karena divert bad weather BKS (cuaca buruk)," kata Iwan dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (11/2).
Pesawat itu, kata Iwan, berangkat dari Jakarta menuju ke Bengkulu tadi sore, dan terpaksa mendarat darurat di Bandara SMB II Palembang, pada pukul 18.10 WIB tadi.
"JT 630 rute CGK-BKS (Jakarta - Bengkulu), arrival 18.10 WIB, di parking stand 3 (SMB II)," katanya.
Kata dia, pesawat itu berangkat dari Palembang menuju Bengkulu pada pukul 19.59 WIB.
"Baru saja push back (terbang kembali) pukul 19:59," jelasnya.
Sementara itu, Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communication Strategic of Lion Air Group, menjelaskan keputusan pesawat JT 630 dan 636 tidak mendarat di Bengkulu sudah sesuai ketentuan.
"Lion Air melaksanakan penerbangan sesuai standar operasional prosedur (SOP)," kata Danang.
Penerbangan tujuan Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu (BKS) tadi itu, kata Danang, mengalami keterlambatan kedatangan dikarenakan dampak cuaca kurang baik (bad weather) berupa angin kencang di Bengkulu, dengan kecepatan yang melebihi batas kapasitas aman.
"Sehingga mengakibatkan tidak memenuhi kualifikasi atau persyaratan untuk operasional penerbangan (lepas landas dan mendarat)," katanya.
Penerbangan atau operasional Lion Air ke tempat tujuan, lanjutnya, sudah kembali diterbangkan di hari yang sama setelah Bandara Fatmawati Soekarno dinyatakan aman untuk penerbangan.
Dua penerbangan itu, di antaranya yang pertama yakni Lion Air JT-630 yang sebelumnya dijadwalkan tiba pukul 17.50 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK), pendaratan di Bandara alternatif (divert) yaitu Bandara Sultan Mahamud Badaruddin (SMB) II di Palembang (PLM) dengan Boeing 737-900ER membawa tujuh awak pesawat dan 181 penumpang.
"Penerbangan JT-630 sudah mendarat di Bandar Udara Fatmawati Soekarno pukul 21.10 WIB, jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pukul 20.08 WIB," kata dia.
Artikel menarik lainnya baca di Google News.
Simak Video "Video: Penerbangan Buenos Aires Alami Penundaan Karena Kabut Tebal"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)