Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan mengeluarkan imbauan usai video viral juru parkir (jukir) elektronik (e-parking) tidak mempunyai mesin pembayaran. Warga diminta untuk tidak membayarkan uang parkir, jika bertemu jukir seperti itu.
"Harus ada mesinnya, kalau tak ada tak usah bayar," kata Kepala Bidang Parkir Dishub Medan Nikmal Fauzi Lubis, saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (7/2/2023).
Nikmal mengaku hingga saat ini masih banyak jukir yang tidak melakukan tugasnya sesuai prosedur. Akibatnya, para jukir itu dijatuhi sanksi, hingga beberapa di antaranya dipecat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sendiri belum bisa memastikan jumlah jukir yang telah diberhentikan karena melanggar. Namun, dia mengaku lebih dari lima orang.
"Banyak, karena kan perubahan manual ke e-parking masih ada juga yang nakal. Jumlahnya belum tau pasti, tapi range-nya di atas lima," kata Nikmal.
Untuk mengantisipasi adanya jukir-jukir nakal, Nikmal mengaku pihaknya telah membentuk tim patroli. Namun, dia mengaku tim tersebut belum bisa mem-backup seluruh jukir yang ada.
"Kita sudah bentuk patroli dan itu sudah lama. Jadi, tim patroli kita ini yang keliling. Permasalahannya jika patroli kita berapa, sementara jumlah jukirnya berapa, jadi masih belum ada yang ter-cover," sebutnya.
Sebelumnya, seorang wanita yang mengenakan rompi e-parking terlibat adu mulut dengan pengemudi. Jukir itu meminta uang parkir, tapi tidak memiliki mesin pembayaran.
Dalam video viral yang dilihat detikSumut, terlihat jukir itu mengenakan rompi berwarna merah yang bertuliskan e-parking. Di rompi itu juga terlihat logo Pemkot Medan.
Awalnya, pengemudi mobil yang merekam kejadian itu tengah berada di dalam mobilnya. Keduanya terlibat cekcok saat akan membayar uang parkir.
Saat itu, pengemudi itu menyodorkan kartu elektronik untuk membayarkan parkir. Namun, jukir tersebut mengaku tidak mempunyai mesin pembayaran parkir. Jukir itu mengaku tidak mendapatkan mesin dari perusahaannya.
"Tak ada mesinnya, tak ada mesin dikasih bos kami," kata jukir.
Pengemudi itu sontak menanyakan alasan jukir itu mengenakan rompi e-parking, tetapi tidak memiliki mesin.
"Kenapa kau pakai baju elektronik. Nah, aku bayar sekarang," ujar pengemudi tersebut sambil menyodorkan kartunya.
"Abang bayar tapi kek (kayak) mana ku buat, tak ada mesinnya," ujar jukir itu lagi.
"Pengendara mau bayar parkir di Jalan Jamin Ginting seputar USU, namun tukang parkir bilang tak ada mesin, tidak dikasi bos dan tukang parkir pun minta uang cash," tulis pengunggah.
Nikmal membenarkan adanya kejadian itu. Dia menyebut wanita yang berada di dalam video itu adalah salah satu jukir perusahaan yang bekerja sama dengan Pemkot Medan, untuk menangani program e-parking.
"Iya, jukir kita, tapi e- parking kan yang meng-handle itu perusahaan," ujarnya saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa.
Nikmal menyebut pihaknya telah menegur perusahaan tersebut. Selain itu, jukir yang viral itu juga telah diberhentikan oleh pihak perusahaan.
"Intinya sudah kita tegur secara lisan, dan perusahaan mengambil tindakan jukir diberhentikan," sebutnya.
Dia sendiri belum bisa memastikan apakah petugas jukir itu memang tidak diberikan mesin oleh perusahaan. Nikmal mengaku belum mengonfirmasi hal itu.
"Belum sampai di situ kita, karena langsung dari perusahaan. Jadi, belum sempat kami konfirmasi, sudah dikasih alat, tidak dipakai atau perusahaan tak pakai alat, atau dia (jukir) pinjam jaket," sebutnya.
(afb/afb)