Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar menjelang Pemilu 2024. Selain alasan politik, ada satu alasan menggelitik Gubernur Jawa Barat itu bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
"Kenapa saya pilih Golkar? Karena namanya," kata Ridwan Kamil saat berbincang dengan sejumlah pemimpin media di Medan, Kamis (2/2/2023).
Soal nama Golkar yang besar tentu telah menjadi alasan politik bagi Kang Emil bergabung dengan partai itu. Tapi alasan yang dia maksudkan bukan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Golkar. Golongan Kang Ridwan," sambungnya.
Ucapan Kang Emil itu lantas disambut tawa dan tepuk tangan para tamu. Ridwan Kamil lantas memamerkan followers di media sosial yang mencapai 30 juta.
Bagi dia, ini menjadi modal untuk berkontestasi pada Pemilu 2024. Golkar sendiri sudah membuka pintu calon gubernur Jawa Barat atau DKI Jakarta untuk Ridwan Kamil.
Tak menutup kemungkinan, dia juga akan ikut meramaikan bursa capres atau cawapres 2024. Namun itu semua tergantung Golkar yang sejak awal menginginkan Ketua Umum Partai, Airlangga Hartarto maju pada Pilpres 2024.
Sebelumnya, setelah resmi menjadi kader Golkar medio Januari lalu, Ridwan Kamil mengungkapkan alasan dirinya memilih partai berlogo pohon beringin itu.
"Pertama, Partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai yang Pancasilais, partai yang terbuka, sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya," kata Ridwan Kamil di kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu (18/1) dilansir dari detikNews.
Ridwan Kamil memuji Golkar secara historis yang menurutnya diisi oleh individu-individu berkualitas.
"Kedua juga sejarah panjang Golkar menunjukkan institusi ini sangat terhormat, sehingga besar kecilnya, maju mundurnya memang oleh individu-individunya, maka jika individu-individu ini berkualitas, maka yang diuntungkan adalah Indonesia. Karena parpol akan ambil keputusan keputusan yang menjadi hajat hidup kita," imbuhnya.
Ridwan Kamil mengaku memiliki hubungan personal yang baik dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Dia menganggap hubungannya dengan Airlangga tak melulu soal hitung-hitungan sebagai rekan berkarier politik, melainkan juga sosok yang berempati.
"Ketiga, hubungan komunikasi dengan Pak Airlangga sangat sangat baik. Banyak hal-hal di luar yang dia pahami kami sering diskusi, urusan ekonomi sebagai kapasitas beliau di kabinet, juga hal-hal personal," katanya.
"Waktu saya ada musibah beliau datang lebih dari sekali menyampaikan simpati, bagi saya itu kemanusiawian, kehumanisan Pak Airlangga yang sangat saya apresiasi. Jadi dalam politik tidak semua matematik, ada hal-hal kemanusiaan yang tertunjukkan oleh Pak Airlangga," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan dirinya cocok dengan Golkar yang menurutnya terus membangun kekaryaan. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, dia memutuskan resmi berjaket kuning.
Baca artikel menarik detikSumut lainnya di Google News.
(dpw/astj)