Gatot Nurmantyo Puji Kekuatan Adat-Budaya Minang: Saya Banyak Belajar

Sumatera Barat

Gatot Nurmantyo Puji Kekuatan Adat-Budaya Minang: Saya Banyak Belajar

Jeka Kampai - detikSumut
Sabtu, 28 Jan 2023 17:05 WIB
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)
Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo. (Foto: Istimewa)
Padang -

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memuji kekuatan adat dan budaya Minangkabau. Sehingga, dia menilai wajar banyak tokoh lahir dari tanah Minang.

"Tatanan adat yang terjaga, sehingga ninik mamak dapat mendidik anak kemenakannya dengan baik. Harta kaum diatur dengan baik dan sangat jelas penggunaannya, apakah untuk rumah gadang, perempuan yang belum beristri atau rumah gadang yang rusak, barulah harta kaum itu digunakan," kata Gatot dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Sabtu (28/1/2023).

Gatot bersama mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah serta mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu tampil dalam Seminar Nasional Kebangsaan Umat Islam bertajuk "Merekat Kebersamaan untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan" yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berkeyakinan, bila pemimpin bangsa ini melakukan apa yang dilakukan masyarakat Minang, maka bangsa ini akan hebat dan kuat.

"Kita harus belajar banyak dengan orang Minang. Adat dan agama yang kuat, sehingga sukses melahirkan tokoh-tokoh pendiri dan pemikir bangsa ini hingga sekarang. Karena itu saya banyak belajar dengan orang minang," katanya.

ADVERTISEMENT

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dalam sambutannya saat membuka seminar menyampaikan bahwa penduduk Sumatera Barat berjumlah 5,7 juta orang. Namun jumlah tersebut masih kalah jauh dibanding yang tingal di perantauan.

"Orang Minang itu lebih banyak berada di luar Sumbar yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia hingga ke sejumlah negara di dunia. Pendiri bangsa ini termasuk orang Minang. Bahkan pencetus Pancasila itu juga orang Minang. Karena itu, tidak mungkin orang Minang ini tidak pancasilais dan sangat tidak mungkin orang Minang akan berkhianat terhadap bangsa ini," kata Audy.

Karena itu, ia mengaku sangat miris ketika Sumatera Barat disebut sebagai provinsi intoleran. "Karena itu saya selalu protes bila Provinsi Sumatera Barat disebut provinsi intoleran. Karena di sini tidak pernah ada masyarakat membakar gereja, tidak ada orang non muslim digebukin dan lainnya, karena itu saya protes," tegasnya.

Seminar kebangsaan dihadiri hampir 30 tokoh nasional, termasuk mantan Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, Ketua MUI Sumbar, Ustad Gusrizal Gazahar dan berbagai Ormas serta tokoh pesantren di Sumbar, Riau dan Jambi.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads