Manusia Silver yang jadi korban kekerasan mengaku pasrah ketika disiksa oleh sejumlah oknum Satpol PP Kota Bandar Lampung. Beragam penyiksaan mulai dari dipukul, ditendang serta dianiaya menggunakan pentungan diterimanya tanpa perlawanan.
Ketiga korban yang ditemui detiksumut saat istirahat usai bekerja sebagai manusia silver mengaku penyiksaan yang dialami terjadi berulang kali.
PR (23) salah satu korban mengaku kakinya "diulek" menggunakan pentungan yang biasa dibawa petugas Satpol PP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kaki saya diulek gitu bang pake ujung pentungan mereka itu, abis itu dipukul-pukul ke kaki saya," katanya, Kamis (26/1/2023).
Peristiwa itu, kata PR terjadi setelah pencidukan pada Desember 2022 lalu.
"Bukan, kalau yang kaki saya diulek itu Kamis minggu lalu, abis ashar bang," ujar dia.
Dia mengira, peristiwa yang terjadi pada Desember 2022 lalu yang kini disoroti oleh Komnas HAM RI hingga Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana dimintai klarifikasi. Padahal kata PR, saat dia tertangkap kembali pada Kamis lalu, dirinya tidak sedang menjadi manusia silver.
"Saya nggak nyilver bang, si HR yang lagi nyilver hari itu. Yah mereka datang, terus saya mau beli rokok itu ditarik kaos saya dari belakang," ceritanya.
"Lu lagi, inget gua nggak! Gua inget lu!," Kata dia memperagakan bahasa oknum Satpol PP yang menangkapnya itu.
Usai ditangkap, dia kemudian dibawa petugas ke dalam mobil pengangkut sebelum dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Bandar Lampung.
Saat berada di dalam truk, dirinya mengaku ditendang oleh salah seorang oknum Satpol PP.
"Ditendang betis saya bang disuruh duduk di lantai truk itu," ujarnya.
PR mengaku tidak berani melawan karena takut akan penyiksaan yang dialaminya.
"Takut bang, nggak berani melawan. Lagi diem aja saya disiksa, apalagi melawan bang," cerita dia.
Sebelum PR ditangkap, rupanya petugas terlebih dahulu menangkap HR.
"HR udah di dalam truk bang waktu saya dimasukan (dalam truk) itu," katanya lagi.
Sementara, menurut cerita HR, dirinya juga mengalami penyiksaan serupa oleh sejumlah oknum Satpol PP Kota Bandar Lampung.
"Di dalam itu saya ditanyai kenal nggak sama PR, karena saya pikir nanti kami disiksa lagi saya jawab nggak kenal. Itu petugas ramai bang, ada sekitar 10 orangan," kata HR di lokasi yang sama.
Ditanya terkait penyiksaan, HR mengaku juga mendapatkan penyiksaan sebelum PR tertangkap.
"Iya disiksa juga bang, dipukul ditendang gitu," ujarnya.
Ketika sampai di Kantor Satpol PP Kota Bandar Lampung, HR menuturkan dirinya diminta untuk membersihkan cat di tubuhnya.
"Saya disuruh bersih-bersih, abis itu disuruh jongkok samping PR. Nah di sana kami disiksa lagi bang, kami disuruh berdiri tahan napas kemudian perut kami ditinjuin bang," tandasnya.
Sebelumnya, Sekda Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui ihwal surat pemanggilan Wali Kota Bandar Lampung oleh Komnas HAM terkait penyiksaan terhadap manusia silver tersebut.
"Mohon maaf, saya belum tahu informasi itu. Saya belum lihat juga salinan suratnya," katanya.
(nkm/nkm)