Presiden Indonesia yang kelima Diah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau Megawati Soekarnoputri akan berulang tahun pada 23 Januari besok. Usia Megawati di tahun ini akan genap 76 tahun.
Dikutip dari berbagai sumber, Megawati lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947. Mega merupakan putri sulung dari Presiden Indonesia yang pertama Ir Soekarno dan istrinya Fatmawati.
Megawati saat kecil ternyata tidak dipersiapkan untuk masuk di dunia politik mengikuti jejak ayahnya. Tidak seperti kakaknya Guntur Soekarnoputra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun seiring berjalannya waktu, Megawati yang tampil di dunia politik Indonesia untuk melanjutkan jejak Bung Karno. Mega bergabung dengan PDI pada tahun 1986 yang saat itu dipimpin Soerjadi sebagai Ketua Umum.
Kemudian pada tahun 1993, Megawati terpilih menjadi Ketua Umum PDI mengalahkan Soerjadi dalam Kongres di Surabaya. Namun, meski terpilih, pemerintah saat itu yang masih dikuasai Presiden Soeharto tidak mengakuinya.
Pemerintahan Orde Baru mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI. Hingga puncaknya, sempat terjadi kericuhan di Kantor DPP PDI pada 27 Juli 1996 karena kubu Soerjadi mencoba mengambil alih kantor dari kubu Megawati.
Usai Orde Baru tumbang di 1998, Megawati kemudian mendeklarasikan berdirinya PDI Perjuangan (PDIP). Partai ini kemudian menjadi pemenang pada Pemilu 1999.
Meski partainya menjadi pemenang, Megawati tidak serta merta terpilih sebagai Presiden Indonesia. Saat itu, MPR menetapkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjadi presiden usai unggul dengan 373 suara. Sementara Mega sebagai wakil presiden dengan perolehan suara 60.
Selanjutnya, ketika Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden lewat Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2021, Megawati naik menjadi Presiden Indonesia. Masa jabatan Mega itu habis pada tahun 2004.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Usai masa jabatannya selesai, Megawati kemudian maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2004. Dalam pemilihan yang pertama sekali dilakukan secara langsung oleh rakyat ini, Megawati yang saat itu berpasangan dengan Hasyim Muzadi dikalahkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK).
Mega-Hasyim kalah dalam pemilihan yang dilakukan dua putaran dengan pasangan SBY-JK. Pada putaran pertama, SBY-JK menempati urutan pertama dari lima pasangan calon, dan Mega-Hasyim di urutan kedua. Kemudian pada putaran kedua SBY-JK kembali mengungguli Mega-Hasyim dengan perolehan suara 69.266.350 berbanding 44.990.704 suara.
Mega kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2009, berpasangan dengan Prabowo Subianto. Namun, Mega kembali dikalahkan oleh SBY yang kala itu berpasangan dengan Boediono.
Pada Pemilu 2014, PDIP yang dipimpin Megawati menjadi pemenang. Selaras dengan itu, Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDIP terpilih sebagai Presiden Indonesia. Kemenangan PDIP dan Jokowi kemudian berlanjut di Pemilu 2019.