Sejarah Lampu Lalu Lintas, Awalnya Hanya Merah dan Hijau

Sejarah Lampu Lalu Lintas, Awalnya Hanya Merah dan Hijau

Tim detikEdu - detikSumut
Sabtu, 21 Jan 2023 06:33 WIB
Petugas Dihub DKI Jakarta melakukan perawatan traffic light atau lampu lalu lintas di Jalan Trunojoyo, Selasa (28/12). Perawatan ini untuk memberikan kenyamanan pengendara.
Lampu Lalu Lintas (Foto: Rengga Sencaya)
Medan -

Lampu lalu lintas sudah bukan lagi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia maupun dunia. Namun sudah tahukah anda sejarah dari lampu lalu lintas itu?

Melansir detikEdu, lampu lalu lintas yang berwarna merah, kuning, dan hijau itu sudah dipakai oleh kota di seluruh dunia. Dalam laman Live Science, dijelaskan jika ide lampu lalu lintas itu sudah dicetuskan sejak tahun 1860-an.

Dijelaskan jika di saat itu, seorang manajer kereta api di Inggris bernama John Peake Knight memberikan saran agar lampu lalu lintas di jalanan itu disamakan dengan lampu untuk kereta api. Ide itu, dikutip dari BBC, disampaikan karena kondisi kemacetan lalu lintas saat itu, seperti kerta kuda dan pejalan kaki menjadi persoalan di jalanan London.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rel kereta api saat itu menerapkan sistem semaphore dengan lengan kecil memanjang dari tiang untuk menunjukkan apakah kereta api bisa lewat atau tidak. Semaphore itu sebagai penanda 'berhenti' dan 'pergi' pada siang hari, dan pada malam hari lampu merah dan hijau akan digunakan.

Sinyal Lalu Lintas Pertama

Sinyal lalu lintas pertama di dunia dipasang pada 9 Desember 1868. Sinyal lalu lintas itu dipasang persimpangan Bridge Street dan Great George Street di wilayah Westminster London, dekat Gedung Parlemen dan Jembatan Westminster.

ADVERTISEMENT

Namun proyek tersebut tidak berjalan panjang, hanya satu bulan. Hal itu dikarenakan petugas yang mengendalikan sinyal itu terluka karena adanya kebocoran pipa gas. Petugas yang merupakan anggota polisi itu luka di wajah terkena ledakan salah satu lampu.

Penemuan Lampu Lalu Lintas Otomatis

Usai empat dekade berlalu dari peristiwa yang terjadi ke anggota polisi itu, inovasi untuk lampu lalu lintas itu terus dilakukan. Kemudian di tahun 1912, lampu lalu lintas yang berwarna merah dan hijau ditemukan oleh seorang petugas polisi di Salt Lake City, Utah, bernama Lester Farnsworth Wire.

Wire menemukan lampu lalu lintas mirip rumah burung berisi empat dan dipasang di tiang tinggi. Lampu itu diletakkan di tengah persimpangan dan ditenagai oleh kabel troli di atas kepala. Lampu itu harus diubah secara manual oleh anggota polisi yang bertugas.

Meski begitu, bukan Wire yang mendapatkan penghargaaan penemuan lampu lalu lintas. Yang mendapatkan penghargaan terkait hal itu yakni James Hoge.

Hoge saat itu menciptakan sebuah sistem yang dipasang pada 5 Agustus 1914 di Cleveland dan menerima paten untuk sistem tersebut pada tahun 1918. Lampu lalu lintas itu menggunakan kata-kata yang menyala bergantian dengan tanda 'berhenti' dan 'bergerak'.

Lampu ciptaan Hoge itu dipasang pada satu tiang di masing-masing dari empat sudut persimpangan. Sistem ini disambungkan sedemikian rupa sehingga polisi dan pemadam kebakaran dapat menyesuaikan ritme lampu jika terjadi keadaan darurat.

Baca selengkapnya di halaman berikut.....

Penggunaan Lampu Merah, Hijau, dan Kuning

William Ghiglieri dari San Francisco yang kemudian mematenkan sinyal lalu lintas otomatis pertama yang menggunakan lampu merah dan hijau pada tahun 1917. Desain Ghiglieri memiliki opsi untuk otomatis atau manual.

Kemudian pada tahun 1920, William Potts, seorang perwira polisi Detroit, mengembangkan beberapa sistem lampu lalu lintas otomatis, termasuk sinyal tiga warna pertama, yang menambahkan lampu "hati-hati" berwarna kuning.

Kemudian, pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan sinyal lalu lintas otomatis elektrik. Desain Morgan menggunakan unit tiang berbentuk T dengan tiga posisi.

Selain tanda "Berhenti" dan "Pergi", sistem ini juga terlebih dahulu menghentikan lalu lintas ke segala arah untuk memberi waktu bagi pengemudi untuk berhenti atau melewati persimpangan. Sistem Morgan ini yang kemudian diterapkan seperti lampu lalu lintas yang sering dijumpai di seluruh dunia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Fadli Zon soal Penulisan Ulang Sejarah: Sudah Proses Editing"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads