Pertamina Uji Coba Penjualan LPG 3 Kg dengan Pencatatan NIK Digital di Batam

Kepulauan Riau

Pertamina Uji Coba Penjualan LPG 3 Kg dengan Pencatatan NIK Digital di Batam

Alamudin Hamapu - detikSumut
Senin, 16 Jan 2023 18:02 WIB
Proses distribusi LPG ke Pulau Buluh, Bulang, Batam.(Alamudin Hamapu/detikSumut)
Proses distribusi LPG ke Pulau Buluh, Bulang, Batam.(Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam -

PT Pertamina (Persero) tengah melakukan uji coba pembelian LPG 3 kg di Kota Batam, kepulauan Riau menggunakan KTP. Uji coba tersebut dilakukan bertahap di 50 pangkalan.

"Jadi uji coba yang dilakukan saat ini dilaksanakan di Kecamatan Batu Ampar, Batam untuk 50 pangkalan bertahap. Saat ini masih 20 pangkalan," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Susanto August Satria, Senin (16/1).

Satria menjelaskan uji coba pencatatan NIK secara digital itu dilaksanakan pangkalan LPG resmi, untuk memudahkan sinkronisasi data antara Pertamina dan pemerintah. Data tersebut juga sebagai rujukan pengambilan kebijakan Pertamina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini untuk memudahkan identifikasi dan menyelaraskan datanya dengan data masyarakat miskin yang dimiliki pemerintah. Sehingga ke depan memudahkan untuk mengambil kebijakan selanjutnya," ujarnya.

Uji coba penjualan LPG 3 Kg tersebut telah dilakukan mulai November 2022 lalu. Saat masyarakat yang melakukan pembelian LPG di pangkalan resmi yang dilakukan uji coba wajib menunjukkan identitas diri tersebut dan akan dicatat pemilik pangkalan.

ADVERTISEMENT

"Pembeli wajib menunjukkan KTP yang nantinya NIK akan diinput ke dalam sistem digitalisasi oleh Pertamina. Yang melakukan pencatatan adalah pangkalan resmi LPG. Tujuannya agar pendistribusian LPG 3 kg tepat sasaran. Ini untuk meminimalisir penyelewengan, karena ini LPG untuk masyarakat miskin," ujarnya.

Satria mengakui dulu aturan pencatatan identitas sempat dilakukan oleh pangkalan. Namun saat itu pencatatan masih dilakukan secara manual dan saat ini sudah dilakukan secara digital.

"Kalau dulu dicatat manual kalau sekarang menggunakan sistem. Untuk awal, di Kecamatan Batu Ampar, di 20 pangkalan resmi dan terus akan dikembangkan," ujarnya.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads