Gunung Marapi di Sumatera Barat terus menunjukkan intensitas erupsi yang tinggi dalam tiga hari terakhir. Warga sekitar diminta untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Jika sebelumnya erupsi terjadi setiap jam, hari ini letusan nyaris terjadi hampir setengah jam sekali.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo menjelaskan, sejak letusan pertama pada hari Sabtu (7/1/2023) lalu, hingga kini sudah terjadi 94 kali letusan. Masing-masing, 15 kali di hari Sabtu, meningkat jadi 27 pada hari Minggu (8/1/2023) dan terus naik menjadi 35 kali letusan pada hari Senin (9/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan sampai Selasa (10/1/2022) pukul 12.00 WIB, telah terjadi 13 kali erupsi.
"Sampai hari ini secara keseluruhan terjadi 94 kali erupsi," kata Teguh saat dikonfirmasi wartawan.
Dilihat detikSumut, dalam pantauan dan catatan pos pengamat, erupsi terjadi hampir setiap setengah jam. Bahkan, beberapa kali terjadi dalam waktu hanya hitungan menit. Seperti pukul 07.31 WIB dan pukul 07.37 WIB. Lalu disusul dengan erupsi yang terjadi pada pukul 09.00, Pukul 09.12 WIB, 09.16 WIB dan 09.48 WIB.
Tinggi kolom abu terpantau antara 200 hingga 300 meter dari atas puncak. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4 mm dan durasi selama 1 menit 21 detik.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara," jelas Teguh.
Saat ini Marapi berada pada status Level II atau Waspada. Warga diminta tidak mendekati Marapi pada radius 3 Kilometer dari kawah atau dari puncak.
(nkm/nkm)