Bocah Pengidap Kanker Getah Bening Meninggal, Bantuan Pemprov Jambi Tak Ada

Jambi

Bocah Pengidap Kanker Getah Bening Meninggal, Bantuan Pemprov Jambi Tak Ada

Ferdi Almunanda - detikSumut
Kamis, 05 Jan 2023 20:20 WIB
Bocah di Jambi mengalami kanker getah bening, M Zubair
Foto: Bocah di Jambi mengalami kanker getah bening, M Zubair (Istimewa)
Jambi -

Muhammad Zubair, bocah pengidap kanker kelenjar getah bening yang pengobatannya dibantu Pemprov Jambi kini meninggal dunia. Bocah lelaki berusia 3 tahun itu menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami kondisi kritis dan pendarahan di bagian hidung.

Ibu M Zubair, Iin Rahayu mengatakan anaknya meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Muhamad Husain Palembang. Sebelum dilarikan ke RS Palembang bocah kecil itu sempat dirawat terlebih dahulu di RSUD Raden Mataher Jambi setelah dibantu Pemprov Jambi.

"Anak saya sudah meninggal dunia, kondisi awalnya itu karena HB nya rendah lalu leukositnya tinggi, terus alami pendarahan yang mana darah itu mengalir terus menerus dari hidung, dan mulutnya," kata Iin saat dihubungi detikSumut, Kamis (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iin juga mengatakan kondisi anaknya kritis sejak Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB hingga pukul 16.40 WIB , Zubair tidak lagi dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal.

"Anak saya ini kan awalnya di rawat di RSUD Raden Mataher setelah pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jambi datang melihatnya. Selama dirawat lalu saya berkoordinasi dengan pihak RS agar anak saya bisa di bawa ke RS Palembang untuk ditangani lebih lanjut. Karena diberikan persetujuan dari pihak Rumah Sakit akhirnya anak kami dirawat di Rumah Sakit Palembang," ujar Iin.

ADVERTISEMENT

Selama di RS Palembang pihak keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan cara uang yang didapat dari bantuan kerabat dekat maupun teman - temannya. Bahkan janji dari pihak Pemprov Jambi untuk memberikan bantuan terhadap keluarga mereka selama merawat anak nya di Rumah Sakit Palembang tidak kunjung ada.

"Jadi awal kemarin dari pihak Pemprov Jambi datang ke rumah katanya akan ada bantuan yang diterima ke kami mulai dari biaya penginapan, konsumsi dan lainnya. Tetapi setelah anak kami di larikan ke RS Palembang ternyata biaya itu tidak ada. Kami menggunakan biaya sendiri," terang Iin

Padahal, Iin bersama suaminya merupakan warga Jambi yang termasuk dalam kondisi ekonomi yang lemah. Apalagi suami Iin juga kini merupakan pekerja serabutan yang tidak menentu pendapatannya.

"Kalau di RS ini kami biayanya dari BPJS yang kami punya, ini kan memang ditanggung BPJS ya," sebut Iin.

Bahkan saat ini, Iin bersama suami kesulitan membawa jenazah anaknya pulang ke rumah duka di Kota Jambi lantaran tak memiliki biaya sewa ambulans dari RS Palembang.

"Sekarang jenazah anak kami masih di RS Palembang. Anak kami belum bisa diantar ke rumah duka karena biaya antar sewa ambulans itu diminta Rp 4 juta seratus ribu rupiah. Di mana kami harus cari uangnya, kami bingung," ucap Iin menangis.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads