7 Fakta Batalnya Pernikahan yang Viral Disebut karena Kurang Mahar

Sumatera Selatan

7 Fakta Batalnya Pernikahan yang Viral Disebut karena Kurang Mahar

Tim detikSumut - detikSumut
Jumat, 30 Des 2022 19:30 WIB
Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Foto: Shutterstock)
Palembang -

Nama Anjas dan Dona tengah ramai diperbincangkan usai kisah keduanya batal menikah viral di media sosial. Keputusan batalnya pernikahan Anjas dan Dona diambil satu hari sebelum akad nikah.

Akad nikah Anjas dan Dona semula dijadwalkan pada 18 Desember 2022. Keputusan batal pernikahan keduanya diambil pada 17 Desember 2022, malam.

Berikut ini fakta-fakta yang dirangkum detikSumut dari kisah Dona dan Anjas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Awal Mula Kisah Batalnya Pernikahan Anjas-Dona Viral

Sebuah video viral di TikTok yang berkisah tentang batalnya pernikahan di Palembang, Sumatera Selatan antara Anjas dan Dona. Dalam unggahan video viral itu dinarasikan pernikahan batal karena pihak kurangnya mahar Rp 700 ribu yang diberikan pihak calon mempelai pria.

Video itu dibagikan oleh Elsa, kakak Anjas calon mempelai pria. Ternyata Dona merupakan teman dari Elsa. Di video itu, Elsa mengawali ceritanya bahwa ia yang mengenalkan Anjas dengan wanita bernama Dona yang ia nilai berperangai baik, oleh sebab itu Elsa mau memperkenalkan, hingga akhirnya Anjas dan Dona mengenal satu sama lain kemudian memutuskan untuk menikah.

ADVERTISEMENT

2. Pihak Anjas Berencana Melaporkan Dona ke Polisi

Elsa, kakak Anjas memberikan penjelasan secara langsung ihwal kisah adiknya yang batal menikah dengan wanita bernama Dona. Elsa menyebut pihaknya berencana melaporkan Dona ke polisi karena tidak mengembalikan Rp 35 juta uang mahar, padahal pernikahan batal.

"Kami dari pihak keluarga sudah sepakat berencana akan melaporkannya ke polisi," kata Kakak kandung Anjas, Elsa ketika dikonfirmasi detikSumut, Senin (26/12/2022).

Menurut Elsa, keputusan pihaknya semakin kuat untuk membawa perihal itu ke ranah hukum lantaran ia mendapat informasi bahwa setelah kejadian ini viral, Dona beserta keluarganya sudah meninggalkan kediaman mereka di kawasan Desa Belambangan, Kecamatan Buay Runjung, Ogan Komering Ulu (OKU).

"Informasinya ya begitu, dia dan keluarganya sudah tidak ada lagi di rumah usai ini viral," kata Elsa.

Bahkan, lanjut Elsa, berdasarkan informasi yang ia terima dari tetangga Dona, bahwa ternyata bukan baru kali ini Dona gagal menikah. Melainkan sudah keempat kalinya termasuk batal menikah dengan Anjas.

"Informasinya memang sudah empat kali dia (Dona) itu sudah gagal menikah termasuk dengan adik saya ini. Tapi sepertinya yang dialami adik saya ini lebih parah dari yang lainnya," ungkap Dona.

3. Anjas Tak Terima Ibunya Diperlakukan Kasar oleh Dona

Di kesempatan yang sama mengatakan dia tidak terima ibunya mendapat pelakukan kasar dari calon istrinya itu. Alhasil Anjas memutuskan membatalkan pernikahan yang sudah direncanakan itu.

"Yang jelas saya tidak terima ibu saya diperlakukan seperti itu, ditunjuk-tunjuk, dibentak dan menggebrak pintu. Bukan masalah kurang Rp 700 ribunya," kata Anjas singkat.

4. Pihak Wanita Menepis Tudingan Penikahan Batal karena Mahar Kurang

Dona Wulandari angkat bicara, dia membantah jika pernikahannya disebut batal karena mahar kurang Rp 700 ribu. Menurut dia pernikahan dia dan Anjas batal karena masalah miskomunikasi.

"Saya ini memang benar adanya batal nikah, tapi bukan dari pihak saya melainkan dari pihak mempelai pria. Penyebabnya batal karena kesalahpahaman, alasannya mungkin karena mereka tidak terima," ungkap Dona memberikan klarifikasi kepada wartawan di Mapolsek Pengandonan, Ogan Komering Ulu (OKU), Kamis (29/12/2022).

Narasi yang dibangun bahwa Dona telah berbuat kasar dengan ibu Anjas pun dibantahnya.

"Itu tidak benar adanya membanting pintu. Tidak benar saya mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Saya tidak pernah membanting pintu. Itu hanya alasan mereka untuk menggagalkan pernikahan. Tidak (bukan karena kurang Rp 700 ribu). Itu hanya akal-akalan mereka untuk membatalkan pernikahan," sambungnya.

5. Dona Enggan Kembalikan Mahar Rp 35 Juta

Dona membenarkan pihaknya telah menerima Mahar uang tunai senilai Rp 35 juta, emas 2 suku dan sebuah kain songket. Akan tetapi, katanya, uang Rp 35 juta itu sudah diikhlaskan oleh keluarga Anjas di malam pembatalan nikah tersebut.

"Uang Rp 35 juta itu pada malam itu sudah diikhlaskan mereka dengan disaksikan, saksi kepala desa, sekretaris desa, perangkat desa, kedua orang tua saya dan saya sendiri. Rekamannya kita ada," katanya.

Dia mengaku jika sebelum pernikahan ini batal dia memang betul-betul jatuh cinta kepada Anjas. Hanya saja harapan itu pupus karena pihak keluarga Anjas yang memutuskan untuk membatalkan pernikahannya di malam H-1.

"Baru kenal (Anjas) setahun dan saya memang betul-betul cinta. Tapi setelah kejadian saya memutuskan hubungan ini untuk cukup sampai di sini saja. Emang kita tidak pernah menjanjikan mereka untuk menggelar pernikahan secara mewah, saya sudah bilang kalau nikahnya cukup di rumah, sederhana, tidak ada pelaminan, tidak ada organ (hiburan), ataupun yang mewah-mewah," terangnya.

6. Dona Kembalikan Rp 6,7 Juta dan Emas 2 Suku

Di malam pembatalan itu, kata Dona, pihaknya juga telah menyerahkan uang senilai Rp 6,7 juta, emas dua suku dan sebuah songket ke pihak Anjas. Sementara uang Rp 35 juta itu sudah dihabiskan untuk kebutuhan pernikahan salah satunya membeli sembako, biaya dekorasi dan lainnya.

"Di malam itu saya mengembalikan uang Rp 6,7 juta, emas 2 suku beserta songket dan ada saksi-saksinya. Uang Rp 35 juta sudah digunakan untuk keperluan beli sembako, buat hajatan kan mulai dari sewa dekorasi dan segala macam. Ada uang yang sudah di belikan gaun (pengantin), itu tidak dikembalikan gaunnya ada di saya, yang satunya di mereka. Rp 1,2 juta bayar buku nikah," bebernya.

Dia pun membantah tudingan bahwa ia sudah empat kali gagal menikah termasuk dengan Anjas. Dan setelah kejadian ia dan keluarganya meninggalkan rumah itu bukan karena kabur melainkan menghadiri acara syukuran keluarga di kawasan Fajar Bulan.

"Empat kali gagal menikah itu juga tidak benar. Ini pertama kali saya gagal menikah dan langsung viral. Itu saya tidak melarikan diri, saya ke tempat saudara saya yang ada di Fajar Bulan. Saya di sana menghadiri acara syukuran," katanya.

7. Polisi Gercep Datangi Rumah Dona

Kapolsek Pengandonan AKP Dwi Hendro mengatakan sebelum Dona memberikan klarifikasi, pihaknya sudah dua kali mendatangi rumah Dona. Hanya saja ketika itu yang bersangkutan tidak ada di rumah.

"Dia datang karena kita imbau apabila bersedia untuk memberikan klarifikasi atas berita yang viral itu. Di mana di berita vital itu disebut bahwa Dona merupakan warga Desa Belambang dan jangan sampai masyarakat luar menilai semua wanita yang di desa tersebut sama halnya dengan berita yang viral itu. Jadi, kita pun memfasilitasinya untuk memberikan klarifikasi," katanya.

Dijelaskannya, setelah berita batal nikah itu viral dan disebut-sebut terjadi di wilayahnya, ia bersama Babinsa setempat langsung melakukan pengecekan ke kediaman Dona.

"Namun setelah dua kali kita datangi bersama polsek dan sejumlah rekan wartawan dia dan keluarganya memang tidak ada di rumah," katanya.

Kedatangannya ke rumah Dona pertama kali pada Jumat (23/12) kemudian Minggu (25/12), hasilnya sama rumah Dona kosong. Setelah mengetahui hal itu, pihaknya pun berkoordinasi dan mengimbau perangkat desa untuk menyampaikan ke Dona ataupun keluarganya jika Polsek Pengandonan akan memfasilitasi jika dia berkenan memberikan klarifikasi.

"Di sana karena sudah dua kali mendapati rumahnya kosong jadi kita imbau ke perangkat desa untuk dapat menyampaikan bahwa kami dari Polsek Pengandonan memfasilitasi jika ingin mengklarifikasi," ungkap Kapolsek.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kasus Pembacokan Pengantin Pria di Palembang Disebut karena Dendam"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads