Sederet Jurus Pemprov Sumsel Tekan Kemiskinan & Perbaiki Kesejahteraan

Sumatera Selatan

Sederet Jurus Pemprov Sumsel Tekan Kemiskinan & Perbaiki Kesejahteraan

Yudistira Perdana Imandiar - detikSumut
Kamis, 29 Des 2022 22:27 WIB
Sederet Jurus Pemprov Sumsel Tekan Kemiskinan & Perbaiki Kesejahteraan
Foto: Pemprov Sumsel
Jakarta -

Sejumlah cara dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk menekan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, persentase penduduk miskin Sumsel menurun.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengintensifkan berbagai program dan terobosan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Salah satunya, menggeber Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat dari pembeli menjadi penghasil produk pangan rumah tangga.

Langkah tersebut berdampak positif. Berdasarkan catatan BPS Sumsel, dalam kurun Maret 2021-Maret 2022, angka kemiskinan Sumatera Selatan turun sebesar 0,94 persen dari 12,84 persen menjadi 11,90 persen. Sedangkan jumlah penduduk miskinnya turun sebanyak 69,07 ribu orang dari 1.113,76 ribu orang menjadi 1.044,69 ribu orang. Angka tersebut merupakan yang yang terbaik sepanjang 10 tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman Deru menargetkan angka kemiskinan di Sumsel bisa terus turun dengan memfokuskan program bansos yang tepat sasaran, serta memaksimalkan APBD khususnya dalam pemberdayaan peningkatan ekonomi keluarga.

Inovasi yang dijalankan Pemprov tidak hanya menekan angka kemiskinan, tapi juga membawa Sumsel masuk dalam deretan provinsi yang mampu menekan tingkat inflasi di tengah situasi ekonomi global saat ini.

ADVERTISEMENT

Selain pertanian, sektor pembangunan di segala lini yang dilakukan Pemprov Sumsel juga berperan cukup penting dalam mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumsel meningkat menjadi 70,90 atau tumbuh sebesar 0,83 persen pada tahun 2022 ini.

Kepala BPS Sumsel Zulkipli belum lama ini menegaskan peningkatan IPM di Sumsel terjadi pada semua komponen, baik kualitas kesehatan, pendidikan maupun pengeluaran per kapita yang disesuaikan.

"Nilai 70 tersebut digolongkan masuk kategori tergolong tinggi, ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah dalam mensejahterakan rakyat," kata Zulkipli dalam keterangan tertulis, Kamis (29/12/2022).

Zulkipli menjelaskan tingkat kesejahteraan masyarakat di Sumsel berada di posisi yang stabil dan layak. Adapun di sektor kesehatan, Sumsel telah telah melaksanakan vaksinasi saat pandemi COVID-19.

"Jika kita lihat dari dimensi kesehatan ini, Sumsel telah banyak memberikan vaksinasi kepada masyarakat tentu ini mengakibatkan kesehatan kita baik, dan juga didukung oleh program-program kesehatan yang digaungkan oleh Pak Gubernur," tutur Zulkipli.

Ia menambahkan bidang pendidikan di Sumsel juga membaik. Begitu juga dengan kesejahteraan masyarakat yang kian menunjukkan nilai positif.

"Yang kedua pendidikan, dari pendidikan ini mengalami kenaikan dikarenakan banyak partisipan di umur 25 tahun ini banyak masyarakatnya kuliah dan kembali mengenyam pendidikan, dan komponen kesejahteraan merupakan standar hidup layak salah satunya kemiskinan menurun, dan pertumbuhan ekonomi kita selalu diatas 5 persen," jelas Zulkipli.

(fhs/ega)


Hide Ads