Puluhan rumah di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau hangus dalam insiden kebakaran hebat dini hari tadi. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik karena ada monyet bermain di kabel listrik.
Kapolres Indragiri Hilir AKBP Norhayat mengatakan kebakaran terjadi pukul 02.15 WIB dini hari tadi. Di mana ada seorang warga bernama Kaharuddin mendengar letusan di tiang listrik.
"Saksi Kaharuddin yang rumahnya posisi berhadapan dengan rumah Imar dengar letusan listrik di tiang listrik. Kemudian si saksi ini keluar dan melihat," kata Kapolres, Rabu (28/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat keluar rumah, saksi melihat ada api di tiang listrik sebelah rumah Imar yang saat itu penghuni tidak ada di rumah. Kemudian Laharuddin memanggil warga lainnya yang tinggal berdekatan.
Tak berselang lama api langsung membara dan membakar rumah Imar. Keduanya pun berteriak untuk membangunkan warga dan membantu pemadaman.
Namun dikarenakan angin dan material bangunan terbuat dari kayu, api cepat menjalar. Akses jalan yang sempit juga membuat proses pemadaman terkendala.
"Kondisi rumah yang rapat dan terbuat dari kayu menyebabkan api cepat menjalar membakar rumah lainnya. Ditambah dengan akses jalan yang sempit hingga menyebabkan api meluas," katanya.
Api sendiri baru bisa dipadamkan 4 jam kemudian atau sekitar pukul 06.30 WIB. Tercatat ada sekitar 22 rumah warga di Desa Panglima Raja, Concong.
"22 rumah warga terbakar dengan rincian 12 rumah hangus terbakar, 3 unit rumah rusak berat, 3 unit rumah rusak. Selain itu ada pula 4 unit rumah rusak ringan," kata Kapolres.
Hasil pemeriksaan dari beberapa warga yang melihat, diketahui api berasal dari percikan api yang terjadi di tiang listrik yang kemudian menyambar atap rumah warga. Kuat dugaan sumber api bermula dari korsleting akibat monyet melintas.
"Tidak terdapat korban jiwa dari peristiwa kebakaran tersebut. Menurut keterangan warga seperti itu (akibat monyet) karena sudah beberapa kejadian listrik mati gara-gara monyet. Tetapi untuk kejadian ini apa karena monyet belum bisa dipastikan," kata Norhayat.
(ras/afb)