Anggota DPRD Asahan Geram Proyek Jalan Rp 2,7 T Tak Tuntas Dikerjakan

Anggota DPRD Asahan Geram Proyek Jalan Rp 2,7 T Tak Tuntas Dikerjakan

Perdana Ramadhan - detikSumut
Selasa, 27 Des 2022 21:45 WIB
Komisi C DPRD Asahan saat berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat terkait persoalan kerusakan jalan di Asahan.
Foto: Komisi C DPRD Asahan saat berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat terkait persoalan kerusakan jalan di Asahan. (Perdana Ramadhan / detikSumut)
Asahan -

Anggota DPRD Asahan, Handi Afran Sitorus meluapkan rasa kekecewaannya terhadap pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Hal itu karena Handi menilai proyek pembangunan jalan dengan nilai Rp 2,7 triliun yang sebagian pengerjaannya ada di Asahan belum tuntas dikerjakan.

Hal tersebut disampaikannya saat menerima perwakilan mahasiswa dari HMI serta sejumlah masyarakat dalam aksi unjuk rasa terkait banyaknya jalan-jalan rusak di Asahan, Selasa (27/12/2022).

"Ada sebagian itu yang proyek Rp 2,7 triliun perbaikan jalan provinsi di Asahan seharusnya diselesaikan tahun 2022 ini tapi dibiarkan tak tuntas dikerjakan," kata Handi yang merupakan politisi dari PDI Perjuangan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun merincikan dari proyek pemeliharaan dan pembangunan jalan yang digelontorkan provinsi itu, sepanjang 53 kilometer di antaranya merupakan jalan di Asahan. Pembangunan jalan dengan total nilai anggaran sebesar Rp 266 Miliar lebih dilakukan dalam dua tahap yaitu pada 2022 dan 2023.

"Itu dibagi-bagi. Ada yang sebagian dikerjakan tahun 2022 dan 2023. Pemantauan kami yang pengerjaan untuk 2022 ini saja banyak yang belum tuntas makanya wajar masyarakat marah jalan rusak dimana-mana. Capek sudah kami koordinasi dan menanyakan ini berulang kali ke provinsi ini," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Sejumlah ruas jalan yang rusak tersebut, lanjutnya diperparah dengan kehadiran berbagai proyek nasional di Asahan salah satunya jalan tol. Dia mengatakan pemegang tendernya yang merupakan perusahaan BUMN kurang peka atas dampak kerusakan infrastruktur yang terjadi.

"Makanya ini tanggal 4 (Januari) kita panggil itu semua perusahaan-perusahaan yang ada di Asahan ini. Artinya apa biar kita ajak juga mereka terlibat memikirkan bersama termasuk itu perusahaan BUMN yang besar-besar itu," tandasnya.

Senada dengan Handi, Ketua Komisi C DPRD Asahan turut mendukung rencana rapat dengar pendapat yang nanti akan difasilitasi pihaknya nanti turut dihadiri mahasiswa atau perwakilan masyarakat.

"Iya saya pun sepakat nanti kita jadwalkan pertemuan di sini yang dari mahasiswa, HMI juga bisa hadir. Kita buka aja sama-sama bagaimana persoalan jalan rusak ini sesungguhnya, kami siap memperjuangkan," katanya.

Sebelumnya, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama masyarakat menggelar aksi unjuk rasa. Dalam aksi protes tersebut, mereka membawa keranda jenazah dan membentangkannya di tengah jalan.

Pantauan detikSumut, Selasa (27/12/2022) siang, aksi itu mereka lakukan persis di badan Jalan Sei Silau yang kondisinya rusak parah salah satunya diakibatkan pembangunan proyek nasional jalan tol Kisaran-Indrapura yang saat ini masih dikerjakan.

"Keranda jenazah ini kami bawa bukan hanya sebagai simbol, namun fakta bahwa akibat kerusakan jalan (rusak) ini sudah banyak masyarakat sekitar yang menjadi korban kecelakaan hingga meninggal dunia," kata orator, Syaiful Rangkuti.




(afb/afb)


Hide Ads