Satuan tugas (Satgas) Pangan mengklaim ketersediaan kebutuhan bahan pokok (Sembako) dan harga bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru terkendali. Kenaikan diakui terjadi namun tidak signifikan dan masih terjangkau.
"Tim sudah melakukan sidak ke sejumlah pasar termasuk gudang Bulog, diketahui hingga saat ini tidak ada lonjakan harga yang signifikan dari beberapa kebutuhan pokok yang dijual di pasaran," kata Staf Ahli Bupati Asahan Bidang Perekonomian, M Azmy Ismail kepada wartawan, Rabu (21/22/2022).
Selain cabai merah yang terpantau berkisar antara Rp 45 ribu - Rp 50 ribu/kg dan bawang merah lokal Rp 36 ribu - Rp 40 ribu/kg, harga komunitas pangan lainnya di Pasar Inpres Kisaran tergolong normal dan masih terjangkau. Kenaikan tersebut lebih diakibatkan kepada dampak perubahan iklim sejak beberapa bulan terakhir hingga mempengaruhi produktivitas ketersediaan barang serta harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sidak ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok agar tidak terjadi kenaikan harga yang melonjak di luar batas," ujar Azmy.
Azmy mengatakan, dari hasil sidak ini diketahui kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas kewajaran dan tidak begitu signifikan. Selain harga cabai dan bawang yang mengalami sedikit kenaikan, harga beras dan minyak goreng juga mengalami kenaikan, namun tidak terlalu tinggi.
Berdasarkan pantauan tim monitoring pangan, beberapa bahan pokok masih dijual dengan harga yang relatif normal seperti harga daging ayam berkisar Rp 25 ribu/kg dan daging sapi Rp 130 ribu/kg. Sementara untuk beras premium berkisar Rp 13 ribu/kg, beras medium berkisar Rp 11 ribu/kg, minyak goreng Rp 17 ribu/liter, gula pasir berkisar Rp 13 ribu/kg dan telur ayam Rp 53 ribu/papan.
Kemudian untuk bahan pokok lainnya yakni cabai kecil/rawit Rp 50 ribu - Rp 55 ribu/kg, bawang merah Rp 36 ribu/kg dan bawang putih Rp 28 ribu/kg.
"Termasuk ketersediaan beras di Gudang Bulog dalam peninjauan kita masih aman. Ketersediaan stok beras 200 ton, stok gula 5 ton dan stok minyak goreng 17 ribu liter dan relatif cukup hingga Nataru nanti," terangnya
(nkm/nkm)