Pemilik Heran Tambang di Sawahlunto Meledak, Klaim Sudah Sesuai SOP

ADVERTISEMENT

Sumatera Barat

Pemilik Heran Tambang di Sawahlunto Meledak, Klaim Sudah Sesuai SOP

Jeka Kampai - detikSumut
Selasa, 13 Des 2022 21:42 WIB
Kepala teknik tambang dari PT NAL Dian Firdaus
Foto: Kepala teknik tambang dari PT NAL Dian Firdaus (Jeka kampai/detikSumut)
Medan -

Manajemen PT. Nusa Alam Lestari (PT.NAL), perusahaan pemilik lubang tambang batu bara yang meledak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat akhir pekan lalu, akhirnya buka suara. Pihak perusahaan mengklaim telah menjalankan standar-standar keselamatan sesuai dengan SOP yang ada.

Kepala teknik tambang dari PT NAL Dian Firdaus menyebut, sebelum kejadian meledaknya tambang pukul 08.30 WIB, pengawas atau kepala lubang sudah terlebih dahulu mengecek lubang tambang pada pukul 07.30 WIB.

"Kita agak bingung terkait insiden adanya ledakan tambang. Sebelumnya kita telah lakukan monitoring gas oleh kepala lubang pada pagi hari. Hasil pengecekan gas di dalam lubang, oksigen normal sebanyak 20,7 persen, karbon dioksida nol, H2S nol dan CH4 juga nol," kata Dian Firdaus kepada wartawan di Padang, Selasa (13/12/2022).

Dian mengatakan, selain melakukan pengecekan gas, pihaknya juga telah melakukan pengecekan sistem penyangga kayu, sistem transportasi dan ventilasi.


Pengawas, katanya, keluar membawa hasil pengecekan bahwa saat itu kadar oksigen di lubang tambang normal. Setelah pengecekan sesuai SOP dilakukan, barulah 14 pekerja tambang masuk ke lobang untuk bekerja.

"Maka dari itu, pengawas mempersilahkan pekerja untuk memasuki lubang tambang, karena kondisi sudah oke," katanya.

Sebanyak 14 orang kemudian masuk ke dua lubang tambang. Pada lori 1 masuk delapan orang pekerja, dan di lori 2 masuk enam pekerja lainnya.

Namun, sekitar sepuluh menit kemudian, terjadi ledakan. Begitu mengetahui ada ledakan, pihak perusahaan melakukan evakuasi mandiri. Karena di dalam terdapat banyak korban, mereka meminta bantuan ke perusahaan lain yang operasinya tak jauh dari lobang tambang milik PT NAL, Basarnas, BPBD, TNI dan Polri untuk evakuasi semua korban.



Ia menjelaskan, secara ilmiah, penyebab ledakan ialah segitiga api, yaitu adanya unsur oksigen, pemicu, dan bahan bakar.

"Tanpa pemicu, tanpa ada gas metan, tidak akan ada ledakan," kata dia.

Meski begitu, Dian belum bisa memastikan penyebab pasti terjadinya ledakan. Karena pihaknya akan melakukan investigasi internal dan juga investigasi dari inspektur tambang.

Ledakan sendiri terjadi di lubang tambang yang dikelola PT.NAL di Kawasan Parambahan, Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, Jumat (9/12/2022) pagi. Sebanyak 14 orang pekerja tambang menjadi korban. 10 orang diantaranya tewas, sementara empat lainnya selamat. Dari empat yang selamat, dua mengalami luka bakar.



Simak Video "Korban Ledakan Tambang di Sawahlunto: 9 Tewas, 4 Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT