PKB Riau Sebut Bupati Meranti Bukan Lagi Anggotanya: Sudah Mundur

PKB Riau Sebut Bupati Meranti Bukan Lagi Anggotanya: Sudah Mundur

Raja Adil Siregar - detikSumut
Senin, 12 Des 2022 20:20 WIB
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. (ANTARA/Rahmat Santoso/21)
Foto: Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. (ANTARA/Rahmat Santoso/21)
Pekanbaru -

PKB Riau menjelaskan status keanggotaan Bupati Kepulauan Meranti M Adil yang kini membuat heboh gegara menyebut Kementerian Keuangan yang berisi iblis dan setan. PKB mengatakan Bupati Adil kini bukan lagi anggota dari PKB.

"Dia sudah mundur dari PKB, sudah lama. Setelah dilantik (mundur), pas dilantik itu masih PKB," tegas Ketua PKB Riau, Abdul Wahid, Senin (12/12/2022).

Wahid menyebut Adil sebelumnya adalah kader Partai Hanura. Namun menjelang Pilkada 2020 lalu, Adil pindah ke PKB dan diusung maju dan terpilih sebagai bupati bersama wakilnya, Asmar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia awalnya Hanura pindah ke PKB. Sudah itu kita usung PKB sama PDI waktu Pilkada (menang)," katanya.

Sayang, setelah dilantik 26 Februari 2021 lalu Adil pun menyatakan mundur sebagai kader PKB. Adil dikabarkan loncat ke PDI Perjuangan.

ADVERTISEMENT

"Sekarang pindah ke PDI, infonya begitu. Di PKB dia keluar sendiri, ada surat mundur dia," katanya.

Sebelumnya, Bupati Adil menyebut orang Kemenkeu berisi setan atau iblis saat berdialog dengan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman.

Hal itu disampaikan Adil saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru Kamis (9/12).

Dalam kesempatan tersebut, Adil menilai Meranti mendapat 8.000 barel/d minyak. Namun Adil tidak mendapat penjelasan terkait hasil tersebut dari Kemenkeu yang seharusnya mereka terima.

Adil pun mulai kesal karena permintaan untuk berdiskusi itu justru ditawarkan lewat online atau virtual. Hal itu berbeda saat dia ingin berdiskusi langsung pada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian di Jakarta beberapa waktu lalu.

Adil pun kesal karena saat rapat bareng Kemenkeu tidak bisa menyampaikan keluhannya. Namun setelah didesak, barulah diterima DBH 100 dolar per barel.

"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dolar/barel," katanya.

"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," kata Adil.




(ras/afb)


Hide Ads