Beredar kabar penculikan terhadap empat orang anak di Tiban Lama, Sekupang, Batam viral di media sosial. Ternyata kabar itu sengaja dihembuskan sebagai alibi karena keempat bocah itu ketahuan merokok.
"Sore tadi ada 4 anak yang mau diculik sudah di rumah kosong..yang mau menculik itu abang-abang pakai masker katanya. ibu-ibu hati-hati ya, yang punya anak kecil di daerah Tiban," tulis pesan berantai dilihat detikSumut, Senin (12/12/2022).
Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Suryawardana ketika dikonfirmasi memberikan penjelasan. Yudha menyebut kabar penculikan itu hanya karangan keempat anak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi itu tidak benar. Jadi para anak-anak takut ketahuan merokok di sebuah rumah kosong. Agar tidak dimarahi oleh pemilik rumah dan orang tuanya mereka mengarang cerita tersebut (diculik)," kata Kapolsek Sekupang, Kompol Yudha Suryawardana, Senin (12/12/2022).
Kabar penculikan keempat anak-anak itu bermula dari pemilik rumah Hunarti mengecek rumah kontrakannya yang tengah kosong. Hunarti menemukan empat orang anak berumur 8-11 tahun tengah berada di dalam rumah tersebut.
"Pemilik rumah, Ibu Gunarti mendapatkan informasi ada anak-anak di dalam rumahnya. Saat dicek bersama warga ternyata betul ada empat orang anak. Mereka warga sekitar," ujarnya.
"Saat ditanya kenapa keempat anak itu bisa masuk ke rumah tersebut. Mereka mengaku dipaksa masuk ke dalam rumah itu oleh seorang pria dewasa yang mereka tidak dikenal. Anak-anak tersebut mengaku disekap, diikat dan lakban bahwa, Mereka juga mengaku diancam dipukuli oleh pria dewasa yang tidak mereka kenal," katanya.
Polisi Mengecek Kabar Penculikan Itu. Baca Halaman berikutnya...
Setelah dicek warga dan kepolisian kepada anak-anak tersebut, ternyata informasi tersebut hanya karangan. Hal itu untuk menghindari mereka dimarahi pemilik rumah dan orang tuanya.
"Keempat anak datang ke rumah kosong murni atas keinginan mereka sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun untuk bermain dan merokok. Jadi berita yang menyebar luas terkait penculikan anak tidak benar," ujarnya.
Yudha mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan kabar dan informasi yang beredar. Ia meminta agar masyarakat tidak mudah menyebar informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Kami harapkan agar masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial. Lakukan kroscek terhadap informasi yang akan di sebarkan agar tidak terjadi mis informasi," ujarnya.
Simak Video "Video: Tak Berizin, Pertambangan Pasir di Pulau Citlim Riau Dihentikan KKP"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)